Unilever Akan Sesuaikan Harga Produk Imbas Kenaikan Minyak Sawit Dunia

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2022 06:36 WIB
Kenaikan harga minyak mentah dan minyak sawit berdampak pada harga produk-produk besutan Unilever.
Kenaikan harga mnyak mentah dan minyak sawit berdampak pada harga produk-produk besutan Unilever. (www.unilever.com).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Unilever Indonesia Tbk akan menaikkan harga produk dalam kategori perawatan rumah dan kecantikan kulit seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dan minyak sawit (CPO) di pasar global.

"Kita melihat dari kategori di Unilever ada dua kategori yang dampaknya lebih besar dibandingkan kategori yang lain, yaitu di kategori home care dan skin cleansing," ucap Direktur Integrated Operation Unilever Indonesia Enny Hartati Sampurno pada pengumuman publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rabu (15/6).

Ia mengatakan bahwa harga komoditas di pasar global sedang naik-turun di tengah perang antara Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang komoditi sangat fluktuatif sampai sekarang, dengan adanya perang Ukraina-Rusia yang membuat situasi masih volatile. Kita bisa lihat beberapa komoditi naik secara pesat," jelas Enny.

Oleh sebab itu, Unilever Indonesia memiliki beberapa strategi untuk menghadapi volatilitas harga tersebut.

Salah satunya adalah penyesuaian harga pada sejumlah produk yang mereka nilai masih bisa naik harga.

Selain itu, perusahaan akan berusaha menghemat penggunaan bahan baku dengan bantuan pemasok dari Unilever global.

"Yang pertama adalah kita accelerate saving dari materials menggunakan leverage pemasok global Unilever. Yang kedua pricing untuk produk-produk kita yang masih mempunyai kekuatan untuk kenaikan harga dan yang ketiga, unlock non-material savings untuk semua lini," kata Enny.

Sebelumnya, harga minyak sawit mentah (CPO) global berada dalam tren naik meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencabut larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng.

Mengutip tradingeconomics.com, harga CPO tercatat 6.372 ringgit Malaysia pada Selasa (24/5). Angka itu melonjak 111 poin atau 1,77 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Pada 23 Mei 2022 atau hari pencabutan larangan ekspor, harga CPO berada di level 6.261 ringgit Malaysia. Angka tersebut melesat 152 poin atau 2,49 persen dari perdagangan hari sebelumnya.

Adapun saat ini harga CPO di pasar global senilai 5.653 ringgit Malaysia. Angka itu turun 195 poin atau 3,33 persen dari hari sebelumnya, Selasa (14/6).

[Gambas:Video CNN]



(tdh/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER