Sentimen konsumen di Jerman terpuruk ke titik terendah sepanjang masa pada Juli 2022. Hal itu terjadi lantaran perang Rusia-Ukraina yang belum kunjung usai mendorong gelombang inflasi.
Berdasarkan survei pada sekitar 2.000 orang dalam dua pekan pertama Juni, indeks bulanan dari lembaga survei GfK merosot menjadi minus 27,4 poin, terendah sejak perhitungan indeks dimulai pada 1991.
"Penurunan indeks terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya hidup," ujar Pakar Konsumen GfK Rolf Buerkl dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Pecahnya perang telah mendorong kenaikan biaya energi, makanan dan bahan baku di mana Ukraina dan Rusia sebagai pemasok utama.
Inflasi naik menjadi 7,9 persen pada Mei, tingkat tertinggi sejak reunifikasi Jerman pada 1990 dan jauh di atas target dua persen bank sentral.
Buerkl juga menyorot terganggunya rantai pasok juga berkontribusi terhadap kenaikan harga.
Survei tersebut juga menemukan bahwa orang Jerman pesimis tentang prospek ekonomi, dengan indikator turun 2,4 poin menjadi minus 11,7 poin pada Juni.
Konsumen melihat "risiko besar" bahwa ekonomi Jerman akan jatuh ke dalam resesi akibat perang di Ukraina dan inflasi.
Selain itu, ekspektasi pendapatan turun menjadi minus 33,5 poin pada Juni, turun 9,8 poin dari bulan sebelumnya, nilai terendah dalam hampir 20 tahun.
Lembaga itu menilai uang yang dihemat selama pandemi kemungkinan tidak akan diterjemahkan ke dalam peningkatan belanja konsumen seperti yang diharapkan.