PT Bukalapak mencatat pendapatan sebesar Rp788 triliun hingga kuartal I 2022. Realisasi ini setara 28 persen dari target perseroan sebesar Rp2,7 triliun sampai Rp3 triliun.
Kenaikan pendapatan ini salah satunya berkat investasi yang dilakukan di Allo Bank dan Allo Fresh sebesar Rp2,5 triliun. Kerja sama ini bertujuan mempertemukan mitra Bukalapak dengan mitra keuangan.
"Allo Fresh akan fokus pada penyedia barang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), direct ke customer dan ini jadi salah satu penyangga pada mitra Bukalapak," ujar Presiden Bukalapak Teddy Oetomo dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy menyebutkan kerjasama dengan Allo Bank dan Allo Fresh sesuai dengan fokus perusahaan saat ini. Dalam hal ini, Bukalapak akan fokus masuk ke bisnis-bisnis yang lebih kecil dan menjanjikan.
"Tetap bagaimanapun sebagai bisnis mengelola fixed cost dan terus mengedepankan strategi yang menjanjikan dan bisa membawa perusahaan ke profit," kata dia.
Di sisi lain Bukalapak masih mencatatkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) minus Rp372 miliar hingga kuartal I 2022. Sampai akhir tahun EBITDA ini akan dikerek dan diperkirakan bisa positif mencapai Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun.
Lihat Juga : |
Cara yang akan ditempuh untuk menaikkan EBITDA adalah mengembangkan pendapatan agar volume transaksi bisa mengimbangi dan mencetak margin kontribusi di ranah positif.
"Kemudian terus mengembangkan volume dari pendapatan dan mendapat coverage dan membawa EBITDA ke ranah positif," pungkasnya.