13 Juta Orang Terancam Kurang Gizi Akibat Perang Rusia-Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 10:26 WIB
FAO menyebut 13 juta sampai 19 juta orang di dunia terancam mengalami gizi buruk akibat perang Rusia dan Ukraina yang mengganggu ekspor gandum. Ilustrasi gandum. (SplitShire/Daniel Nanescu).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pangan Dunia (FAO) dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyebut jutaan orang dunia terancam kekurangan gizi akibat perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina selama beberapa bulan belakangan ini.

Pasalnya, perang telah mengakibatkan aliran ekspor gandum baik dari Rusia maupun Ukraina terhenti sehingga membuat harga komoditas itu melesat dan susah dijangkau. Maklum, Rusia dan Ukraina adalah eksportir gandum terbesar pertama dan kelima di dunia yang masing-masing menyumbang 20 persen dan 10 persen dari penjualan global.

FAO dan OECD menyebut gangguan aliran ekspor sekecil apapun dari dua negara tersebut pasti berdampak ke pasokan gandum ke sejumlah negara. FAO dan OECD memproyeksikan karena konflik Rusia dan Ukraina, harga gandum berpotensi melesat hingga 19 persen di atas harga sebelum perang pada tahun ini dan 2023 mendatang.

"Dengan ketahanan pangan yang sudah berada di bawah tekanan, konsekuensinya akan mengerikan, terutama bagi mereka yang paling rentan," kata Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dalam presentasi FAO/OECD Agricultural Outlook 2022-2031 seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/6).

Sementara itu dalam pernyataan terpisah dan lebih rinci, FAO menyebut ancaman kekurangan gizi bisa menimpa 1 persen penduduk dunia pada 2022 dan 2023. Angka itu setara dengan 13 juta orang.

Angka itu bergantung pada tingkat keparahan gangguan ekspor yang terjadi. Jika perang terus berlanjut, mereka memperkirakan jumlah orang yang terancam kekurangan gizi bisa meningkat jadi 19 juta orang pada 2023 dan 2024. 



(agt/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK