Pabrik Cokelat Terbesar Dunia Tutup Pabrik Usai Deteksi Salmonella
Perusahaan cokelat ikonis asal Belgia-Swiss Barry Callebaut menghentikan produksi sementara pada salah satu pabrik terbesar mereka di kota Wieze, Belgia.
Penutupan dilakukan usai bakteri salmonella terdeteksi pada sebagian besar produksi di pabrik tersebut pada Senin (27/6).
"Bagi Barry Callebaut, keamanan pangan adalah yang terpenting," tulis keterangan resmi seperti dikutip dari CNN Business, Sabtu (2/7).
Melalui keterangan tersebut, diketahui kandungan lesitin menjadi sumber utama atas kontaminasi bakteri salmonella di dalam cokelat. Lesitin adalah zat lemak yang digunakan untuk mengikat bahan-bahan lain dalam cokelat.
"Program keamanan pangan kami yang begitu kuat memungkinkan kami untuk cepat mendeteksi bahwa lesitin adalah sumber kontaminasinya," sambung keterangan resmi itu.
Atas hal tersebut, pihak perusahaan juga telah mengambil tindakan pencegahan, termasuk menarik kembali semua produk yang telah diproduksi sejak saat masa uji produk.
"Saat ini kami sedang menghubungi seluruh pelanggan yang mungkin telah menerima produk terdampak tersebut," kata mereka.
Dalam keterangan tambahan dari pihak Barry Callebaut yang disampaikan pada Jumat (30/6), mereka memastikan tidak ada produk cokelat terkontaminasi yang masuk ke gerai ritel makanan. Namun, produksi di Wieze akan ditangguhkan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Sekarang, Barry Callebaut akan mengambil waktu untuk menganalisis akar masalah. Ketika itu telah dilakukan, jalur produksi akan dibersihkan dan didesinfeksi sebelum kami melanjutkan proses produksi," kata perusahaan tersebut.
Departemen Pariwisata milik pemerintah daerah Flanders Visit Flander, pabrik Barry Callebaut di kota Wieze merupakan pabrik cokelat terbesar di dunia.Perusahaan ini menghasilkan lebih dari US$8 miliar dari total penjualan dalam kurun waktu 2020 hingga 2021.
Kegiatan bisnis dari perusahaan ini meliputi produksi cokelat untuk pabrik cokelat lain, termasuk chocolatier kecil hingga merek besar.