Erick Thohir Lirik Dua Maskapai UEA Jadi Investor Garuda Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dua maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) tengah didekati untuk menjadi investor PT Garuda Indonesia (Persero). Namun belum ada keputusan yang dicapai terkait hal tersebut.
Kedua maskapai tersebut adalah Emirates Airlines dan Etihad Airways. Keduanya diharapkan bisa menjadi bagian dalam perbaikan logistik udara Indonesia.
"Kita lihat bisa Emirate, bisa Etihad yang jadi bagian perbaikan logistik ekosistem udara negara kita. Tapi masih belum putus, kemarin baru presentasi, masih panjang," ujar Erick di Gedung DPR, Senin (4/7).
Erick mengungkapkan calon investor Garuda harus menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam perbaikan logistik udara, bukan hanya dana saja. Dalam hal ini, investor harus memberikan nilai tambah pada perbaikan logistik udara baik barang maupun manusia.
"Saya tekankan siapapun yang masuk investornya wajib jadi bagian partner strategis. Bukan cuma uang," ujar Erick.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Singapore Airlines dan Dubai Qatar tengah didekati untuk bergabung bersama dan membantu menyehatkan neraca keuangan Garuda.
"Ini potensi yang luar biasa karena kita tahu banyak pemain airline itu hub player, seperti Singapore Airlines dan Dubai Qatar, mereka tidak punya domestic market," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/6).
Menurut Kartika, pasar penerbangan domestik Indonesia yang besar bisa dijadikan sebagai peluang untuk menarik investor baru, terutama negara yang penerbangannya tidak memiliki pasar domestik.
Pria yang akrab disapa Tiko ini menyebutkan beberapa di antaranya yang mulai didekati adalah Singapore Airlines dan Qatar Airlines. Keduanya menjadi pemain dan hub penerbangan internasional, namun tidak memiliki market di domestik.
Terlebih, Garuda Indonesia ke depannya akan memfokuskan ke penerbangan domestik dengan memperluas rute penerbangan, maka ia sangat yakin industri maskapai internasional tersebut bakal tertarik menjadi investor.
"Ini kita cukup optimis akan ada yang berminat untuk kesana," kata Tiko.
(fby/sfr)