Rupiah Mulai Kembali ke Bawah Rp15 Ribu

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.999 per dolar AS pada Rabu (6/7) sore. Mata uang Garuda terdepresiasi 5,5 poin atau 0,04 persen dari sebelumnya.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.015 per dolar AS di sore ini.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang terpantau menguat 0,44 persen, dolar Singapura melemah 0,26 persen dan won Korea Selatan melemah 0,53 persen serta dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.

Lalu peso Filipina melemah 0,82 persen, yuan China menguat 0,23 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,12 persen. Kemudian dolar Taiwan melemah 0,07 persen serta baht Thailand melemah 0,19 persen.

Mata uang negara maju juga terlihat bervariasi. Terpantau euro Eropa melemah 0,08 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,18 persen serta franc Swiss menguat 0,04 persen.

Kemudian, dolar Kanada melemah 0,03 persen dan dolar Australia melemah 0,12 persen.

Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan pelemahan rupiah dan penguatan dolar AS hingga saat ini masih ditopang oleh investor yang menunggu hasil FOMC meeting yang bakal diumumkan pekan depan.

[Gambas:Video CNN]

"Kebijakan the Fed yang semakin hawkish diperkirakan akan berlanjut merespons tingginya inflasi AS di tengah bayangan resesi ekonomi AS," kata dia kepada CNNIndonesia.

Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data ketenagakerjaan AS yang diprediksi meningkat sepanjang Juli 2022.

"US Nonfarm payrolls diprediksi meningkat sebesar 270 ribu dan tingkat pengangguran AS stabil di level 3,6 persen pada Juni 2022. Capital outflow yang berlanjut juga masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah," pungkasnya.