Jokowi Berdoa Supaya APBN Kuat Beri Subsidi Supaya BBM Tetap Murah

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 12:35 WIB
Jokowi berharap APBN masih terus bisa menopang subsidi energi sehingga harga jual BBM terus terjangkau oleh masyarakat.
Jokowi berharap APBN masih terus bisa menopang subsidi energi sehingga harga jual BBM terus terjangkau oleh masyarakat. (Biro Setpres/Muchlis).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap kuat untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Dalam acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29, Jokowi mengatakan harga minyak dunia melambung belakangan ini.

Ini terlihat kenaikan harga minyak dunia sebelum pandemi atau dua tahun lalu yang mencapai US$60 per barel. Namun saat ini harga komoditas itu melambung menjadi US$110 hingga US$120 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, mantan Wali Kota Solo itu menyatakan Indonesia masih tahan untuk tidak menaikkan harga BBM subsidi jenis pertalite di level Rp7.650 per liter. Padahal, di negara lain harga BBM jauh lebih tinggi.

Seperti di Jerman dan Singapura, di mana harga BBM mencapai Rp31 ribu per liter, dan di Thailand, BBM dijual seharga Rp20 ribu per liter.

Jokowi mengatakan Indonesia masih bisa menahan harga BBM di angka Rp7.000-an karena subsidi dari APBN.

"Ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi," kata Jokowi.

Doa dipanjatkan karena Indonesia masih mengimpor 1,5 juta barel minyak mentah dari luar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.  Jokowi mengatakan posisi itu sangat rentan.

Pasalnya, jika harga minyak dunia naik, maka negara harus membayar lebih banyak. Artinya, APBN akan bekerja lebih keras lagi.

Ia pun menyinggung jika pemerintah menaikkan harga BBM, banyak masyarakat yang tidak setuju.

"Kalau (APBN) sudah tidak kuat mau gimana lagi? Ya kan? Kalau BBM naik, ada yang setuju? Pasti semua akan ngomong tidak setuju," kata Jokowi.

Per hari ini, harga minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman September merosot US$2,08 atau 2 persen ke US$100,69 per barel.

Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus turun 97 sen atau 1 persen ke US$98,53 per barel.

Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) memprediksi rata-rata harga minyak mentah dunia brent sebesar US$100 per barel tahun ini. Hal ini tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk Indonesia Economic Prospects (IEP).

Jika proyeksi Bank Dunia benar, maka rata-rata harga minyak dunia naik 45 persen dari posisi 2021.

"Harga minyak mentah Brent diproyeksikan rata-rata US$100 per barel pada 2022, naik 45 persen dari 2021," ungkap Bank Dunia dalam laporan tersebut.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER