World Trade Organization (WTO) memprediksi situasi pandemi di masa depan berpotensi lebih buruk karena distribusi vaksin covid-19 tak merata.
Perwakilan WTO Marc Bacchetta mengatakan distribusi vaksin covid-19 tak merata karena ada perbedaan tingkat teknologi dan pengembangan di masing-masing negara.
Oleh karena itu, WTO memutuskan untuk memprioritaskan negara-negara yang membutuhkan dalam mendistribusikan vaksin covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs) WTO memutuskan bahwa negara-negara yang paling membutuhkan vaksin akan diprioritaskan dan mengimbau solidaritas dari negara lain terkait dengan pemerataan ketersediaan vaksin," ungkap Bacchetta dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (7/7).
Ia mengatakan perlu ada rencana konkret untuk memproduksi vaksin covid-19 secara bersama-sama. Lalu, mendistribusikan vaksin ke seluruh negara.
"Diperlukan rencana konkret untuk memproduksi vaksin secara kolaboratif dan sedapat mungkin pada tingkat regional atau multilateral," terang Bacchetta.
Sebelumnya, covid-19 mulai merebak di China pada akhir 2019. Kemudian, wabah itu masuk ke Indonesia pada Maret 2020.
Berdasarkan data pemerintah, total kasus positif covid-19 mencapai 6.100.671 per 6 Juli 2022. Dari total tersebut, 5.925.853 pasien sembuh.
Sementara, 156.770 orang meninggal dunia akibat covid-19. Saat ini, kasus aktif sebanyak 18.048 orang atau bertambah 694 orang dari sebelumnya.
(aud/bir)