The Fed Agresif, Rupiah Loyo ke Level Rp14.995 per Dolar AS

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2022 16:08 WIB
Nilai tukar rupiah melemah 0,13 persen ke posisi Rp14.995 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (12/7) sore.
Nilai tukar rupiah melemah 0,13 persen ke posisi Rp14.995 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (12/7) sore. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp14.995 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (12/7) sore. Mata uang Garuda melemah 20 poin atau 0,13 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.975 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.993 per dolar AS di sore ini.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang terpantau menguat 0,18 persen, dolar Singapura melemah 0,11 persen dan won Korea Selatan melemah 0,65 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, peso Filipina melemah 0,71 persen, yuan China melemah 0,19 persen dan baht Thailand melemah 0,14 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,32 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong terpantau stagnan di penutupan perdagangan hari ini.

Mata uang negara maju juga bervariasi, namun mayoritas ada di zona merah. Terpantau euro Eropa melemah 0,29 persen dan poundsterling Inggris melemah 0,47 persen serta franc Swiss melemah 0,10 persen.

Kemudian, dolar Kanada melemah 0,22 persen dan dolar Australia melemah 0,12 persen. Sedangkan rubel Rusia menguat 3,42 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan dolar pada penutupan perdagangan ini ditopang oleh kekhawatiran krisis energi yang bisa membawa AS ke jurang resesi.

Selain itu, juga didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan tinggi dibandingkan negara maju lainnya.

"The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli. Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuannya akan naik menjadi 3,50 persen pada bulan Maret, dari 1,58 persen saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi.

Dari dalam negeri, pelemahan rupiah didorong oleh kondisi global yang tak menentu dan bisa membawa kebangkrutan suatu negara akibat tumpukan utang. Meski saat ini posisi utang Indonesia masih di bawah ambang batas sesuai Undang-Undang (UU), namun nominalnya naik signifikan.

Oleh karenanya, ia berharap pemerintah mencari solusi untuk mengurangi posisi utang Indonesia guna menghindari kebangkrutan layaknya Sri Lanka.

"Ini harus dipandang secara hati-hati. Utang Indonesia semakin meningkat tajam, penerimaan juga belum optimal, inflasi semakin naik, ini bisa menjadikan boomerang bagi Indonesia," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(idy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER