Harga Emas Bangkit ke Rp967 Ribu per Gram, Khawatir Inflasi AS

Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) alias Antam berada di level Rp967 ribu per gram pada Kamis (14/7) ini. Harga emas tercatat naik Rp3.000 dari Rp964 ribu jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp1.000 dari sebelumnya Rp833 ribu menjadi Rp834 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp533 ribu, 2 gram Rp1,874 juta, 3 gram Rp2,786 juta, 5 gram Rp4,610 juta, 10 gram Rp9,165 juta, 25 gram Rp22,787 juta, dan 50 gram Rp45,495 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp90,91 juta, 250 gram Rp227 juta, 500 gram Rp453,82 juta, dan 1 kilogram Rp907,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,48 persen menjadi US$1.727,20 per troy ons. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot naik 0,38 persen ke US$1.725,84 per troy ons pada pagi ini.

Analis DCFX Lukman Leong melihat untuk hari ini harga emas masih cenderung turun akibat data inflasi AS yang jauh lebih tinggi dari ekspektasi dan memicu the Fed lebih agresif dalam menanganinya.

"Kekhawatiran akan resesi juga meningkat dengan imbal hasil 2 tahun melonjak tinggi di atas imbal hasil 10 tahun, dengan perbedaan terbesar sejak 2000. Ini akan bisa mendukung permintaan safe heaven dolar AS dan emas," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/7).

Oleh karena sentimen ini, maka harga emas diperkirakan akan berada di kisaran US$1715 per troy ons sampai US$1745 per troy ons.

[Gambas:Video CNN]