Mayoritas Kripto Hijau, Solana Paling Perkasa

Mayoritas harga aset kripto teratas menguat pada perdagangan Kamis (14/7) pagi. Solana mencatat penguatan harian terbesar.

Mengutip coinmarketcap.com, harga solana naik 5,43 persen ke US$34,89 per keping dalam 24 jam terakhir. Namun, nilainya turun 5,63 persen dalam sepekan.

Penguatan harga harian juga terjadi pada ethereum sebesar 5,35 persen ke US$1.110,3 per keping. Mata uang ciptaan Vitalik Buterin ini turun 5,74 persen dalam 7 hari terakhir.

Bitcoin juga tak mau kalah. Dalam sehari, uang kripto dengan kapitalisasi terbesar ini menguat 3,67 persen ke US$20.229 per keping.

Kenaikan harga juga terjadi pada binance coin sebesar 3,85 persen ke US$232,2 per keping, XRP 2,85 persen ke US$0,32 per koin, cardano 3,02 persen ke US$0,43 dan dogecoin 1,39 persen ke US$0,061 per keping.

Sementara itu, koin stabil berbasis dolar AS bergerak bervariasi. Tercatat, Tether menguat 0,02 persen ke S$0,99 per keping dan binance usd naik 0,15 persen ke US$1 per keping. Namun, USD coin turun 0,02 persen ke US$1 per keping.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto pagi ini mencapai US$900,23 miliar atau naik 3,32 persen dalam sehari.

Saat ini, kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tidak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.

Aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.

Selain itu, aturan kripto juga tercantum dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.