Mengintip Kondisi Ekonomi Mesir-Turki yang Disebut Terancam Bangkrut

CNN Indonesia
Senin, 18 Jul 2022 17:54 WIB
Sejumlah negara disebut terancam bangkrut, termasuk Mesir dan Turki. (AP/Emrah Gurel).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah negara di dunia berada di ujung jurang kebangkrutan. Setidaknya ada 25 negara yang terancam bangkrut. Mesir dan Turki masuk dalam daftar itu.

Berdasarkan analisis Bloomberg yang dikutip dari Visual Capitalist, negara tersebut diperkirakan bakal bangkrut akibat utang yang menumpuk.

Lalu apa alasan kedua negara tersebut bisa berada di ujung kebangkrutan?

Mesir

Berdasarkan hasil survei tersebut, Mesir menjadi salah satu negara yang diperkirakan bangkrut dalam waktu dekat. Masalah utamanya, karena imbal hasil obligasinya telah mencapai 13,2 persen.

Dengan yield yang mencapai double digit ini, maka pembayaran utangnya menjadi lebih besar. Pembayaran utang yang lebih besar ini tak sejalan dengan kondisi perekonomian Mesir yang belakangan ini memang lagi sakit.

Pertumbuhan ekonomi Mesir pada kuartal I-2022 tercatat sebesar 5,4 persen, turun dibandingkan kuartal IV-2021 yang mencapai 8,3 persen.

Selain itu, inflasinya juga mengalami lonjakan menjadi 14,7 persen pada Juni 2022. Realisasi ini jauh di atas Juni 2021 yang berada di kisaran 5 persen.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menyebutkan defisit anggaran Mesir lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

"Defisit di dalam APBN Mesir di atas 6 persen, kita sekarang di 4,7 persen," ujarnya dalam Rapat DPD RI, Selasa (7/6).

Turki

Dalam laporan yang sama disebutkan, yang mendorong Turki masuk ke dalam daftar negara terancam bangkrut adalah karena imbal hasil yang juga double digit. Yield obligas Turki tercatat sebesar 10,1 persen.

Yield besar ini mengakibatkan rasio utang meningkat menjadi 43,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Yield obligasi yang tinggi di Turki ini dikarenakan suku bunga acuannya sebesar 14 persen. Sebab, imbal hasil selalu mengikuti pergerakan suku bunga bank sentral.

Kemudian, kenaikan harga energi dan pangan memperburuk kondisi Turki. Inflasinya pada Juni 2022 tembus 78,62 persen.

Inflasi di Turki ini tercatat tertinggi dalam 24 tahun terakhir. Lonjakan inflasi dikarenakan tidak ada subsidi yang diberikan pemerintah untuk menahan harga energi.

Inflasi di Turki juga diperparah dengan anjloknya nilai tukar Lira lebih dari 20 persen melawan dolar AS sepanjang tahun ini. Meski demikian, Bank Sentral Turki masih enggan menaikkan suku bunga untuk meredam lonjakan inflasi.

Dengan kondisi inilah Turki diperkirakan bisa masuk jurang kebangkrutan. Sebab, keruntuhan ekonomi berangsur terjadi karena daya beli masyarakat yang makin rendah akibat lonjakan berbagai harga energi dan pangan.

(agt/agt)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK