Induk Google Stock Split, Harga Saham Jadi Lebih Murah

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 16:22 WIB
Induk usaha Google, Alphabet, melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 20:1.
Induk usaha Google, Alphabet, melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 20:1. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Induk usaha Google, Alphabet, melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 20:1.

Stock split merupakan sebuah aksi korporasi untuk memecah nilai saham agar menjadi lebih murah. Aksi ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan likuiditas saham di bursa efek.

Mengutip CNN Business, Selasa (19/7), saham Alphabet turun dari lebih dari US$2.200 per saham pada Jumat (15/7) menjadi US$110 pada Senin (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, aksi ini tak membuat nilai kapitalisasi pasar Alphabet turun. Tercatat, perusahaan masih bernilai hampir US$1,5 triliun atau menjadi yang tertinggi di dunia.

Sementara, aksi stock split membuat saham Alphabet akan lebih menarik bagi investor karena bisa dibeli dengan harga lebih murah. Selain itu, saham Alphabet juga berpotensi masuk ke Dow Jones Industrial Average.

Sebab, Dow Jones hanya memasukkan 30 saham yang dilihat berdasarkan harga. Hal ini berbeda dengan S&P 500 dan indeks lain yang melihat perusahaan dari nilai kapitalisasi pasar.

Dengan demikian, jika Dow Jones memasukkan saham dengan harga super tinggi, maka akan mempengaruhi kinerja harian indeks tersebut.

Saat ini, perusahaan asuransi bernama UnitedHealth (UNH) memiliki bobot tertinggi di Dow Jones. Harga saham perusahaan tercatat sekitar US$525 per saham.

Selain itu, saham Apple juga masuk dalam indeks Dow Jones. Perusahaan itu masuk Dow Jones pada 2015 lalu.

Sebelum masuk indeks Dow Jones, Apple juga melakukan stock split pada 2014 lalu. Dengan demikian, harga saham perusahaan menjadi lebih murah dan menarik bagi investor.

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER