Azerbaijan akan memasok gas untuk Uni Eropa sebanyak 20 miliar meter kubik (MMBtu) setiap tahun mulai 2027 mendatang.
Azerbaijan digadang-gadang sebagai negara alternatif menggantikan Rusia untuk memasok gas ke Benua Biru itu.
Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen dan Kepala Energi Eropa Kadri Simson mengatakan Azerbaijan telah berkomitmen untuk mengirimkan setidaknya 20 miliar meter kubik ke UE setiap tahun pada 2027.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip CNBC, Rabu (20/7), Komisi Eropa mengatakan pasokan gas dari Azerbaijan akan meningkat dari 8,1 miliar meter kubik pada 2021 menjadi 12 miliar meter kubik pada tahun ini.
"Di tengah persenjataan pasokan energi Rusia yang berkelanjutan, diversifikasi impor energi kami adalah prioritas utama bagi UE," kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Azerbaijan sebuah negara yang berbatasan dengan Georgia, Turki, Armenia, Rusia, Iran dan Laut Kaspia mulai mengekspor gas alam ke Eropa melalui pipa trans adriatik pada akhir 2020.
Saat itu, negara tersebut mengatakan pihaknya berencana mengirimkan 10 miliar meter kubik gas ke Eropa setiap tahun, sebagian besar ke Italia, dan juga Yunani dan Bulgaria.
Adapun Badan Energi Internasional (IEA) menganalisa produksi di dalam Uni Eropa dan impor pipa non-Rusia, termasuk dari Azerbaijan dan Norwegia, dapat meningkat selama tahun depan hingga 10 miliar meter kubik mulai 2021.
Beberapa analis, bagaimana pun, mempertanyakan keandalan Azerbaijan sebagai pemasok.
"Harus diperhitungkan bahwa rute gas Azerbaijan ke Eropa melewati lingkup pengaruh Rusia," kata Rekan tamu senior di London School of Economics Gubad Ibadoghlu.
Sebelumnya, Uni Eropa menyetop pasokan gas dari Rusia seiring dengan invasi negara tersebut ke Ukraina.
(dzu/bir)