Sejumlah warga mendatangi stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) PT Pertamina (Persero) untuk melakukan pendaftaran beli pertalite dan solar subsidi via aplikasi MyPertamina.
Indra (61), salah satunya. Ia mendatangi booth konsultasi registrasi subsidi tepat MyPertamina di SPBU Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.
Pria asal Tebet ini mengaku melakukan hal tersebut karena merasa kebingungan kalau daftar online sendiri di rumah. Indra berharap dengan mendatangi booth ia dapat mengetahui informasi lebih jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bingung, gak bisa, ke sini mau konsultasi. Agak susah di rumah, ke sini nanya-nanya gimana ya caranya," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/7).
Indra mengaku tidak keberatan dirinya harus mendaftar dulu untuk membeli BBM subsidi jenis pertalite untuk mobilnya. Ia menyebut dirinya perlu mendaftar karena berhak untuk mendapat pertalite.
"Lagian berat kalau harus beli pertamax, mobil saya juga mobil tua," ujarnya.
Berdasarkan pantauan CNNINdonesia.com, pada siang hari antrean kendaraan di SPBU Jalan MT Haryono ini cukup panjang. Bahkan antrean sepeda motor hampir menyentuh batas jalan raya.
Sementara di booth konsultasi registrasi subsidi tepat MyPertamina suasana masih sepi. Hanya ada petugas yang berjaga bersama Indra yang melakukan konsultasi.
Selain di SPBU Jalan MT Haryono, Pertamina juga membuka booth di SPBU Jalan Otto Iskandardinata No.69-71, Jakarta Timur. Di SPBU ini antrean kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar juga panjang.
Booth konsultasi registrasi subsidi tepat MyPertamina pun tidak sesepi di SPBU MT Haryono. Di sini ada petugas dan beberapa orang yang sedang melakukan konsultasi.
Di antara warga yang sedang melakukan konsultasi itu, tampak Tirta (70) sudah siap untuk mendaftar. Ia datang dengan membawa fotocopy KTP, STNK mobilnya, dan foto mobil yang sudah dicetak.
Sayang usaha pria berumur 70 tahun ini sia-sia. Petugas mengatakan ia harus membawa KTP dan STNK asli. Karenanya, ia harus balik lagi ke rumah untuk mempersiapkan syarat tersebut.
"Mau daftar ini buat mobil, saya dari Jakarta Timur, karena belum paham jadi ke sini," kata Tirta.
Ia memang mengaku datang ke booth di SPBU ini karena belum mengerti untuk daftar mandiri secara online. Kebetulan, ia membaca dari media kalau Pertamina menyediakan booth untuk konsultasi, jadi ia datang.
"Habis daftar sendiri di rumah ga ngerti, maklum udah tua," sambung Tirta.
Sebelumnya, Pertamina memperluas daerah prioritas wajib pendaftaran beli pertalite dan solar subsidi ke wilayah DKI Jakarta.
Dengan begitu warga Jakarta sudah bisa melakukan pendaftaran secara online baik melalui aplikasi MyPertamina ataupun melalui website. Namun, Pertamina pun menyediakan booth di sejumlah SPBU untuk membantu masyarakat yang memiliki kendala dalam proses pendaftaran.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pendaftaran untuk warga Jakarta ini sudah dimulai sejak minggu lalu. Ia menekankan saat ini pihaknya masih melayani pendaftaran dan sosialisasi saja. Sedangkan pembelian menggunakan aplikasi belum dimulai.
Ia menjelaskan pendaftaran di Jakarta sendiri masih dilakukan secara online. Adapun booth yang disediakan di sejumlah SPBU hanya untuk membantu masyarakat yang memiliki kendala.
Booth juga bisa membantu mendaftarkan pelanggan melalui smartphone yang telah mereka sediakan.
"Daftarnya tetap online, tapi dibantu cara pengisiannya oleh petugas. Khususnya bagi konsumen yang tidak memiliki HP/gadget atau tidak bisa terhubung internet," ungkapnya.
Irto juga menyatakan perusahaan belum membatasi pembelian pertalite dan solar subsidi selama masa pendaftaran. Perusahaan baru mengumpulkan data.
Data ini nantinya dicocokkan antara NIK serta STNK yang dimiliki pelanggan SPBU. Hal ini dilakukan untuk memastikan yang mengkonsumsi pertalite dan solar adalah masyarakat yang berhak.
Oleh karenanya, dalam pendaftaran syarat yang harus dilengkapi adalah NIK, nomor handphone, data kendaraan seperti nomor polisi, kapasitas mesin (CC) serta foto kendaraannya.
QRCode ini yang nantinya dipakai saat membeli BBM. Bagi yang tidak memiliki smartphone bisa melakukan pendaftaran di pom bensin dan QR codenya bisa dicetak, lalu ditempel di kendaraan.