Seorang pengusaha bakmi mengaku ditipu oleh konsumen dengan modus pembayaran lewat QRIS.
Mengutip instastory Instagram @gadinglyfe, Kamis (21/7), pemilik Bakmi Sanming bercerita bahwa ada konsumen yang mengaku kelebihan membayar hingga Rp900 ribu. Padahal, jumlah tagihan konsumen itu hanya Rp90 ribu.
"Modusnya customer sok-sok bayar scan QR terus mengetik jumlah uangnya kelebihan nol," ungkap admin @gadinglyfe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, kasir Bakmi Sanming panik karena terus didesak oleh konsumen itu untuk mengembalikan kelebihan dana yang sudah ditransfer lewat QRIS. Alhasil, kasir mengembalikan kelebihan dana itu secara tunai.
"Kasirnya panik terus (kelebihan pembayaran) dikasih deh. Padahal dia (konsumen) tidak transfer apa-apa. Bukti transfernya editan dong," jelas admin @gadinglyfe.
Sementara, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Fitria Irmi Triswati mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan penipuan terkait pengamanan dalam fitur QRIS.
Terkait kasus tersebut, ia melihat bukan dari fitur pengamanan QRIS yang bermasalah. Namun, konsumen menipu korban seakan-akan sudah bertransaksi menggunakan QRIS.
Lihat Juga : |
"Penipuan yang ini bukan terakhir pengamanan pada QRIS ya, tapi modusnya lebih kepada manipulasi korban saat bertransaksi seakan menggunakan QRIS," ujar Fitria.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat lebih teliti dan memahami mekanisme pembayaran dengan QRIS. Salah satunya dengan mengecek bukti pembayaran di terminal merchant.
"Kasir perlu memahami mekanisme pembayaran dengan QRIS, di mana bukti bayar dapat di cross check dengan checking penerimaan di terminal merchant-nya. Jadi tidak main percaya dan keluarkan tunai padahal belum di cross check notifikasinya," jelas Fitria.
Ia menambahkan kasir atau pengusaha yang menggunakan skema QRIS tak perlu takut konsumen menunggu lama ketika mengecek notifikasi pembayaran. Hal ini untuk mengantisipasi modus penipuan selanjutnya.
(aud/dzu)