Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan sebanyak 416.979 ekor hewan ternak terjangkit PMK.
Di antaranya 234.561 ekor belum sembuh, 174.703 ekor sembuh, dan 3.006 ekor mati. Data dirinci pada Jumat (22/7) hingga pukul 12.00 WIB.
Dilansir Antara, hewan ternak yang paling banyak terjangkit adalah sapi sebanyak 401.505 ekor, kerbau 10.998 ekor, kambing 2.953 ekor, domba 1.476 ekor, dan babi 47 ekor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, hewan ternak yang dinyatakan sembuh terdiri dari sapi 166.971 ekor, kerbau 5.189 ekor, kambing 1.684 ekor, domba 843 ekor, dan babi 16 ekor.
Adapun jumlah hewan ternak yang sudah divaksinasi mencapai 616.406 ekor, di mana seluruh vaksin menyasar sapi. Belum ada hewan ternak lain yang mendapatkan vaksin selain sapi.
Penularan PMK pada hewan ternak masih terus terjadi hingga saat ini dan sudah menyebar ke 22 provinsi di lebih dari 264 kabupaten/kota.
Koordinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito mengatakan Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan hewan ternak terjangkit dan mati terbanyak. Namun, tingkat kesembuhannya terbanyak.
Wiku mengingatkan daerah berstatus zona hijau untuk tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak sesuai aturan yang berlaku.
Diketahui, pemerintah sedang gencar melakukan testing guna menekan penyebaran PMK. Testing terhadap hewan rentan PMK dilakukan dengan metode PCR atau uji ELISA NSP.
Upaya lainnya, sambung Wiku, melakukan vaksinasi yang diprioritaskan pada hewan ternak sehat di zona merah atau angka kasus tinggi. "Vaksinasi juga di daerah-daerah di Indonesia yang masuk ke zona hijau," katanya.
Kemudian, pemerintah juga memberikan obat-obatan dan vitamin untuk mengobati gejala klinis yang tampak dan meningkatkan imunitas dan stamina hewan ternak.