Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan realisasi investasi bidang perikanan mencapai Rp4,04 triliun pada semester I 2022. Angka itu naik 36,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kalau semester I 2022 ini diperkirakan akan mencapai Rp4,04 triliun atau naik 36 persen lebih. Angka pastinya baru akan keluar akhir bulan ini," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam konferensi pers yang dikutip dari Antara, Kamis (28/7).
Pada kuartal I 2022 lalu, realisasinya Rp2,34 triliun atau naik 59,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artati merinci investasi terbesar berasal dari kredit investasi Rp1,3 triliun, penanaman modal asing (PMA) Rp0,52 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp0,49 T.
Adapun bidang usaha yang paling mendominasi investasi adalah pengolahan hasil perikanan, disusul perdagangan, budi daya, penangkapan, dan jasa perikanan.
Kemudian, lima daerah Indonesia yang menyumbang investasi kelautan dan perikanan cukup tinggi adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara.
"Untuk PMA, investasi terbesar datang dari Singapura, Belanda, Tiongkok, India dan Jepang. Belanda dan Singapura, nilainya Rp0,16 triliun," terangnya.
Kinerja positif juga tercatat pada ekspor produk kelautan dan perikanan. KKP mencatat surplus neraca perdagangan sektor kelautan perikanan naik 15,89 persen dibanding periode yang sama tahun menjadi 2,74 miliar dolar AS atau Rp40,59 triliun.
"Alhamdulillah nilai ekspor produk perikanan kita terus naik, begitu pun dengan neraca perdagangannya. Di Juni saja, nilai ekspor kita mencapai Rp7,86 triliun naik dari bulan sebelumnya, dan kita masih net fish exporter," kata Artati.
Total nilai ekspor Indonesia sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai US$3,06 miliar atau Rp45,36 triliun, naik 18,18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, nilai impor semester I tercatat US$321,82 juta atau hanya 10,52 persen dari total nilai ekspor.
Jika dirinci, komoditas penyumbang ekspor utama antara lain udang, tuna, tongkol, cakalang (TTC), cumi - sotong - gurita, dan rumput laut. Masing-masing komoditas tersebut mengalami peningkatan dari segi volume maupun nilai ekspor.
Ekspor tersebut banyak dikirim ke Amerika Serikat, China, Asean, Jepang, dan Eropa.
(sfr/aud)