Komisi VII DPR Dorong Migas Demi Tekan Impor Bahan Baku Obat-obatan

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2022 18:20 WIB
Menurut Komisi VII DPR, selama ini bahan baku untuk obat-obatan masih mengandalkan impor dalam jumlah besar.
Menurut Komisi VII DPR, selama ini bahan baku untuk obat-obatan masih mengandalkan impor dalam jumlah besar. Ilustrasi. (iStock/anilakkus).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mendorong pemanfaatan minyak dan gas (migas) untuk kebutuhan petrokimia.

"Kita akan orientasikan produk migas untuk petrochemical industry. Inilah bagaimana di midstream kita tidak hanya mengolah crude menjadi BBM tapi petrochemical," ujarnya dalam Forum Kapasitas Nasional II-2022 di JCC, Kamis (28/7).

Sugeng menjelaskan salah satu produk industri yang membutuhkan migas sebagai bahan baku utamanya adalah parasetamol atau obat-obatan. Selama ini, bahan baku untuk obat tersebut masih mengandalkan impor dalam jumlah besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karenanya, ia berharap produksi migas dalam negeri harus terus digenjot agar impor tersebut bisa dikurangi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah sejak tahun lalu yang ingin mengurangi impor bahan baku paracetamol.

"Kebutuhan impor petrokimia kita mencakup 40 persen dari total volume ekspor. Di dalamnya ada produk petrokimia industri ada turunan dari gas dan minyak. Misalnya, paracetamolnya. Ini produk petrochemical turunan dari gas," jelasnya.

Sementara, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menekankan untuk menggenjot produksi migas tanah air, maka perlu pertukaran informasi, pengetahuan dan peluang kerja sama antar pemerintah dan swasta.

"Kerja sama yang produktif di antara pelaku usaha lokal dan nasional sebagai penunjang mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas," imbuhnya.

Sebelumnya, SKK Migas mencatat TKDN di industri hulu migas mencapai 63 persen hingga Juni 2022. Realisasi ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 57 persen pada 2022. Ia berharap tingkat kontribusi ini terus bertambah.

"TKDN hulu migas 63,02 persen dengan nilai kontrak barang sebesar 1,8 miliar dolar AS. Kontribusi ini akan terus bertambah, untuk mencapai target 1 juta barel di 2030," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER