Kripto Menanjak, Paling Kuat Solana

Sebagian besar aset kripto teratas hijau pada perdagangan Jumat (29/7). Penguatan terbesar dialami oleh solana.

Mengutip coinmarketcap.com, solana menguat 8,7 persen dalam 24 jam terakhir ke US$42,89 per keping. Namun, dalam sepekan, koin digital tersebut turun 0,98 persen.

Selanjutnya, laju penguatan terbesar dialami oleh ethereum sebesar 4,73 persen ke US$1.711,3 per keping dalam semalam. Koin ciptaan Vitalik Buterin itu naik 6,69 persen tujuh hari terakhir.

Penguatan juga dialami oleh dogecoin sebesar 4,81 persen ke US$0,069 per keping. Sepekan terakhir, dogecoin turun 0,89 persen.

Bitcoin juga menguat 3,86 persen ke US$23.877 per keping dalam 24 terakhir. Nilai koin kripto dengan kapitalisasi terbesar ini naik 2,66 persen dalam sepekan.

Kenaikan harga harian juga terjadi pada BNB sebesar 3,74 persen ke US$277,33 per keping dan XRP 4,2persen ke US$0,37 per koin.

Sementara itu, koin stabil seperti Tether dan USD Coin tertahan di US$1 per koin.

Adapun total kapitalisasi pasar kripto global mencapai US$1,1 triliun atau naik 4,23 persen dalam sehari.

Sebagai informasi, saat ini kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tidak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.

Aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.

Selain itu, aturan kripto juga tercantum dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

[Gambas:Video CNN]