Daftar Negara dengan Aktivitas Pabrik Berguguran, RI Tak Termasuk Ya

CNN Indonesia
Selasa, 02 Agu 2022 11:02 WIB
Aktivitas pabrik di sejumlah negara Asia dan dunia berguguran akibat tekanan ekonomi global dan lonjakan covid. Berikut daftarnya.
Aktivitas pabrik di sejumlah negara Asia dan dunia berguguran akibat tekanan ekonomi global dan lonjakan covid. ( Joko Sulistyo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivitas pabrik di sejumlah negara di Asia dan dunia 'berguguran' di tengah tekanan ekonomi global dan lonjakan kasus covid yang terjadi belakangan ini. Kondisi itu tercermin dari Indeks Pembelian Manager (PMI) manufaktur.

Lalu di mana saja aktivitas pabrik yang berguguran itu.

Berikut rinciannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. China

Biro Statistik China (NBS) mencatat PMI manufaktur turun dari 50,2 menjadi tinggal 49 pada Juli lalu. Indeks di bawah 50 berarti menunjukkan tidak ada pertumbuhan sama sekali.

Realisasi IPM ini di luar ekspektasi para analis yang disurvei Reuters. Pasalnya, mereka memperkirakan PMI manufaktur China meningkat ke posisi 50,4 pada Juli kemarin.

Analis menyebut penurunan kinerja PMI manufaktur tersebut mengindikasikan kemakmuran ekonomi di China turun.

"Tingkat kemakmuran ekonomi di China telah turun. Fondasi untuk pemulihan membutuhkan konsolidasi," ujar Ahli Statistik Senior NBS Zhao Qinghe, dilansir Senin (1/8).

Salah satu faktor utama yang menurunkan PMI manufaktur China, kata Zhao, industri peleburan minyak, batu bara, dan logam.

Selain itu, pabrik di China bergulat dengan harga bahan baku yang tinggi yang menekan margin keuntungan di tengah kekhawatiran resesi ekonomi global.

Kepala Ekonom sekaligus Kepala Penelitian di Jones Lang Lasalle Ing Bruce Pang menyebut pemulihan ekonomi China berjalan lambat dan rapuh. "Pertumbuhan kuartal ketiga mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar dari yang diharapkan," katanya.

Sementara itu, PMI non-manufaktur pada Juli turun dari 54,7 pada Juni menjadi 53,8. Sedangkan, PMI komposit resmi yang mencakup manufaktur dan jasa turun menjadi 52,5 dari sebelumnya 54,1.

2. Korea Selatan

Korea Selatan (Korsel) juga mencatat penurunan aktivitas pabrik di negaranya. Bahkan, tercatat menjadi yang terendah pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.

PMI manufaktur Korsel turun dari 51,3 pada Juni menjadi 49,8 pada Juli. Realisasi di bawah poin 50 tersebut merupakan pertama kalinya sejak September 2020.

Output pabrik-pabrik Korsel turun dalam empat bulan berturut-turut ke tingkat terendahnya sejak Oktober 2021 karena permintaan melemah.

"Produsen Korsel melaporkan bahwa tekanan inflasi yang kuat dan gangguan rantai pasokan yang berkelanjutan telah menghambat produksi dan permintaan di awal kuartal III," ungkap Ekonom S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti.

"Harga yang lebih tinggi, termasuk bahan bakar minyak, logam, dan semikonduktor mengartikan bahwa gangguan berbasis luas di seluruh sektor manufaktur," lanjutnya.

Pabrik di Indonesia Malah Perkasa

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER