Wings Buka Suara soal Isu Harga Mi Instan Naik Sampai 3 Kali Lipat
PT Wings Group Indonesia angkat bicara terkait dengan harga mi instan yang diprediksi naik tiga kali lipat dalam waktu dekat.
Marketing Manager Noodle PT Sayap Mas Utama (Wings Group) Katria Arintya Anindyantari mengatakan sampai saat ini pihaknya belum ada pembahasan mengenai kenaikan harga untuk produk mi-nya.
Namun, perusahaan yang memproduksi mi instan merek "Mie Sedaap" ini menyatakan akan tetap melihat perkembangan terkini terkait harga gandum yang merupakan salah satu bahan pembuatan mi.
"Untuk saat ini yang dapat kami sampaikan adalah kami masih memonitor situasi," kata dia.
Lanjutnya, apapun kebijakan yang nantinya diambil oleh Wings Group, semua akan mempertimbangkan kondisi masyarakat agar produknya tetap terjangkau.
"Bagaimanapun kondisinya, Wings selalu berkomitmen untuk terus menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau ya," jelasnya.
Sebelumnya, ancaman kenaikan harga mi instan bisa naik tiga kali lipat disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Sehingga ia meminta masyarakat pecinta mi untuk waspada.
Lihat Juga : |
"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat," ujarnya dalam webinar virtual yang dikutip Selasa (9/8).
Menurutnya kenaikan ini dikarenakan harga gandum yang melonjak imbas perang Rusia-Ukraina. Sehingga, Indonesia yang selama ini mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan gandum dalam negeri terkena dampak.
Berdasarkan data Trading Economics, Rabu (10/8), rata-rata harga gandum dunia mencapai US$787,51 per gantang. Harga ini tercatat naik 8,17 persen dari tahun lalu.
"Saya bicara ekstrem saja, ada gandum tapi harganya mahal banget," jelasnya.