Industri Mulai Pulih, Belanja Iklan Naik Rp8 T di Semester I 2022

CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2022 12:01 WIB
Survei Nielsen mencatat tren belanja iklan terus naik dalam empat tahun terakhir. Ilustrasi. (iStockphoto/simpson33).
Jakarta, CNN Indonesia --

Belanja iklan pada semester I 2022 mencapai Rp135 triliun, naik Rp8 triliun atau 7 persen dari capaian pada periode yang sama 2021 sebesar Rp127 triliun. Kenaikan ini didorong oleh pulihnya sektor industri pasca covid-19

Director Client Lead Nielsen Indonesia Selly Cahyani Putri mengatakan sektor industri mulai percaya diri untuk beriklan pasca pulih dari pandemi covid-19.

"Semester pertama 2022 ini, bisa dikatakan bahwa pengiklan sudah mulai menunjukkan rasa percaya diri untuk beriklan. Hal ini menunjukkan bahwa industri mulai pulih pasca pandemi," ujar Selly dalam acara Nielsen Press Club di Jakarta, mengutip Antara, Kamis (11/8).

Survei Nielsen menunjukkan, dari total belanja iklan pada tahun ini didominasi oleh media televisi sebesar 79,7 persen, media digital 15,2 persen, cetak 4,8 persen, dan radio 0,3 persen.

Menurutnya, semester I tahun ini belanja iklan pada media televisi naik sebesar 8 persen dan media digital naik 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Namun, media cetak dan radio masing-masing secara berurutan turun sebesar 6 persen dan 13 persen.

"Jadi, delapan persen kenaikan iklan TV ini lebih didorong karena kenaikan rate card yang sebesar tujuh persen," ujar Selly.

Nielsen mencatat belanja iklan terus naik dalam empat tahun terakhir. Tercatat pada semester I 2019 nilai belanja iklan mencapai Rp80 triliun. Nilai itu kemudian naik pada periode yang sama 2020 menjadi Rp104 triliun.

Semester I 2021 total belanja iklan mencapai Rp127 triliun dan pada paruh pertama tahun ini senilai Rp135 triliun.

"Trennya setiap tahun ada kenaikan," ujar Selly.

Nielsen juga mencatat sebesar 35 persen dari total belanja iklan semester I tahun ini disumbang dari kategori online service, perawatan rambut, perawatan wajah, bumbu- bumbuan, serta belanja iklan pemerintah dan organisasi politik.

(dzu/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK