Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku tidak senang kalau harga daging ayam turun terlalu rendah. Pasalnya, hal tersebut akan merugikan peternak.
Ia mengklaim saat ini harga daging ayam terjun bebas dari Rp52 ribu menjadi Rp26 ribu per ekor. "Kalau ayam turun saya nggak senang, kasihan peternak ayam," kata Zulkifli kepada wartawan di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (18/8).
Ia menjelaskan jika harga daging ayam di pasar Rp26 ribu per ekor, berarti para pedagang membeli dari grosir besar seharga Rp20 ribu. Lalu, grosir besar membeli dari peternak dengan harga di kisaran Rp15 ribu per ekor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan harga tersebut peternak jelas rugi. Sebab, agar peternak tidak rugi harga jualnya minimal Rp19 ribu per ekor.
"Jadi kalau dia (mau) untung jualnya (harus) Rp23 ribu-Rp24 ribu. Sekarang peternak jual Rp15 ribu, mereka rugi," papar Zulkifli.
Meski demikian, melansir data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per 16 Agustus 2022 rata-rata harga daging ayam segar adalah Rp34.450 per ekor.
Adapun harga paling murah berada di Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Rp22.550. Kemudian, di Provinsi Riau, Gorontalo, dan Aceh, harga daging ayam masing-masing mencapai Rp24.900, Rp25.150, dan Rp26.350 per ekor.
Sementara harga termahal ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Rp47.300 per ekor.
Sedangkan di DKI Jakarta sendiri harga daging ayam berada di level Rp36.850 per ekor.