Komisi VII DPR RI mendorong pemerintah untuk mengubah skema pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Anggota Komisi VII Fraksi Golkar Maman Abdurrahman mengatakan perubahan ini perlu dilakukan untuk menghindari orang kaya menikmati bantuan pemerintah yang ditujukan bagi orang miskin tersebut.
"Kita dorong BBM subsidi itu langsung dimasukkan ke masyarakat miskin seperti BLT. Sudah saatnya kita mendorong perubahan metode subsidi yang tadinya ke produk, kita ubah ke manusianya langsung," ujarnya dalam rapat kerja bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif, Rabu (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurutnya dengan perubahan skema menjadi BLT ini, maka diharapkan nantinya penerima BBM subsidi hanya orang miskin yang terdaftar di pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial.
"Jadi BBM langsung kita berikan ke mereka ini (orang miskin), ini yang harus segera dilakukan supaya bagus, ini semua nya kasian kita sama APBN," jelasnya.
Maman menyatakan saat ini anggaran subsidi energi sudah mencapai Rp502 triliun, naik tiga kali lipat dari awal yang hanya sekitar Rp180 triliun. Ini adalah nilai yang sangat tinggi dan harus dijaga agar kuota tak jebol.
Oleh karenanya, berbagai langkah mencegah kuota jebol harus dilakukan. Salah satunya, sambung Maman, mengubah skema agar tak terlalu membebani anggaran negara di tahun-tahun selanjutnya.
"Ini kan kasihan Rp500-an triliun total APBN Rp3.000 triliun, itu kita berikan kepada penghisap darah rakyat (orang kaya)," pungkasnya.