Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan RI akan tetap mengimpor minyak mentah meski sedang mengembangkan industri kendaraan listrik dan B40.
"Kalau pun kita berhasil mengkonsolidasikan apakah kendaraan listrik, apakah B40, apalagi sekarang sedang didorong pemerintah bioavtur, ini tidak menutup kemungkinan kita tetap impor minyak," ungkap Erick dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (24/8).
Terlebih, industri petrokimia juga membutuhkan pasokan minyak mentah sebagai bahan baku produksi sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Bahan baku petrokimia itu ya salah satunya dari minyak mentah yang diturunkan akan menjadi plastik, baju, dan lain-lain," jelas Erick.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), RI tercatat mengimpor minyak dan gas (migas) sebesar US$4,46 miliar pada Juli 2022. Angka itu naik 21,3 persen dibandingkan dengan Juni 2022 yang hanya US$3,67 miliar.
Sementara, total impor RI mencapai US$21,35 miliar pada Juli 2022. Realisasi itu naik 1,64 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$21 miliar.
Lalu, nilai ekspor migas RI tercatat turun 11,24 persen dari US$1,55 miliar menjadi US$1,38 miliar pada Juli 2022. Ekspor migas hanya menyumbang 5,38 persen dari total nilai ekspor RI yang mencapai US$25,57 miliar pada Juli 2022.
(mrh/aud)