Bed Bath & Beyond PHK 20 Persen Karyawan dan Tutup 150 Toko

Perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS) Bed Bath & Beyond akan memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen karyawan dan menutup 150 tokonya.

Langkah ini dilakukan oleh Bed Bath & Beyond untuk menyelamatkan perusahaannya dari ambang kebangkrutan.

Selain itu, perusahaan tersebut juga akan memangkas beberapa merek perabotan rumah tangga.

Mengutip CNN, Kamis (1/9), Bed Bath & Beyond juga mendapatkan pembiayaan US$500 juta untuk menopang keuangannya yang sakit.

Analis ritel independen Berna Barshay mengatakan bisnis perusahaan tersebut sedang menurun.

Para pembeli dalam beberapa tahun terakhir telah beralih ke ritel lain seperti Target (TGT). Selain itu, kupon Bed Bath & Beyond telah memudar karena konsumen bisa mendapatkan harga murah di Amazon dan situs online lainnya.

Saham Bed Bath & Beyond (BBBY), yang telah menjadi saham meme yang bergejolak dalam beberapa tahun terakhir, turun 20 persen pada awal perdagangan Rabu.

Bed Bath & Beyond juga mengatakan penjualan di toko-toko yang dibuka setidaknya selama satu tahun turun 26 persen selama kuartal terakhir.

Rencana PHK dan penutupan toko itu muncul tak lama setelah pemasok Bed Bath & Beyond menghentikan pengiriman karena tagihan yang belum dibayar oleh perusahaan tersebut.

[Gambas:Video CNN]