Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan kuota pertalite dan solar 2022 ditambah seiring dengan kenaikan harga yang dilakukan Jokowi mulai Sabtu (3/9).
Untuk pertalite kuota ditambah dari 23,05 juta kiloliter (kl) menjadi 29 juta kl. Sedangkan solar ditambah dari 14,9 juta kilo liter menjadi 17,4 juta.
Penambahan kuota inilah katanya yang menjadi dasar perhitungan pemerintah dalam menentukan subsidi BBM sebesar Rp650 triliun usai harga BBM naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rp650 triliun itu sudah kita hitung menggunakan volume yang baru. Artinya pertalite tadinya kita perkirakan hanya 23 juta kiloliter (kl) sudah kita naikkan jadi 29 juta kl. Kalau solar yang tadinya kita perkirakan 15 juta kl, sudah kita naikkan jadi 17,4 juta kl," ujar Suahasil," ujar Suahasil dalam wawancara dengan CNBC TV, Senin (5/9).
Sementara, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan kuota pertalite sudah mencapai 19,5 juta kl dari 23,03 juta kuota tahun ini.
"Penyaluran solar hingga Agustus sudah mencapai 11,4 juta kl dari kuota yang diberikan ke Pertamina sebesar 14,9 juta kl," kata Irto kepada CNNIndonesia.com
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi kuota pertalite dan solar bersubsidi habis pada Oktober 2022 jika tak ada tambahan kuota dari pemerintah.
"Kalau asumsikan volume mengikuti delapan bulan terakhir, kuota solar 15 juta KL habis pada Oktober dan pertalite 23,05 juta akan habis pada Oktober 2022," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (26/8).