PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai pengembangan bisnis Aerostructure. Dengan kerja sama ini, kompetensi dan pendapatan bisnis PT DI diharapkan dapat meningkat.
CEO PT DI Gita Amperiawan mengatakan nilai bisnis PT DI yang diestimasikan diperoleh melalui kerja sama ini mencapai US$500 juta atau Rp7,46 triliun (kurs Rp14.926 per dolar AS) selama 10 tahun ke depan.
"MoU ini adalah untuk bagaimana Airbus mendukung PT DI untuk Aerostructure. Penandatanganan MoU ini diharapkan akan mendorong peningkatan kompetensi dan value bisnis Aerostructure PT Dirgantara Indonesia yang diestimasikan dapat mencapai US$500 juta dalam 10 tahun ke depan," ujar Gita dalam Side Event G20 di Belitung, Rabu (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gita berharap PT DI dapat meningkatkan perannya dalam mengembangkan ekosistem industri dalam negeri melalui MoU tersebut. Melalui produksi pesawat N219, PT DI membidik peningkatan kontribusi dalam upaya memperluas konektivitas serta aksesibilitas, baik antara kota besar dan kecil, maupun antar kota kecil.
Meski diutamakan untuk kebutuhan dalam negeri, pesawat N219 juga diharapkan untuk menembus pasar internasional. Gita mengatakan sejumlah negara ditargetkan menjadi pasar N219, termasuk Turki.
"N219 sedang dalam penjajakan dengan Turki. Turki juga senang dengan N219, khususnya misalnya misalnya bisa tidak untuk pemadam kebakaran," ujar Gita.
Selain Turki, Afrika Selatan juga disebut tertarik dengan N219. Namun, PT DI belum mengambil keputusan terkait permintaan tersebut karena masih akan fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri.