Inflasi di China meningkat 2,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2022.
Mengutip Reuters, Jumat (9/9), inflasi China melambat dari bulan sebelumnya yang tembus 2,7 persen secara tahunan.
Tercatat, harga makanan naik 6,1 persen pada Agustus 2022. Angkanya melandai dari bulan sebelumnya yang mencapai 6,3 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, harga daging babi melonjak 22,4 persen pada Agustus 2022. Kenaikannya jauh lebih tajam ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 20,2 persen.
Ekonomi China sedang tertekan karena pandemi covid-19. Pemerintah setempat terpaksa menerapkan lockdown demi meminimalisir penyebaran wabah tersebut.
Selain itu, gejolak industri properti juga semakin menekan ekonomi China. Sebab, utang perusahaan properti menumpuk dan banyak proyek yang disetop karena kekurangan modal.
People's Bank of China (PBoC) sebelumnya telah mengingatkan bahwa China akan menghadapi tekanan inflasi lebih dari 3 persen pada semester II 2022.
Sejumlah pihak menilai kenaikan inflasi konsumen dapat mempengaruhi kebijakan moneter di China.
"Risiko keuangan potensial (boikot hipotek dan skandal bank pedesaan) dapat memaksa PBoC untuk tetap akomodatif dengan likuiditas yang sesuai untuk melindungi risiko," kata Barclays dalam risetnya.
(aud/sfr)