Rem Konsumsi BBM, Erick Thohir Kebut Pemakaian Mobil Listrik di BUMN

CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2022 19:15 WIB
Kementerian BUMN mempercepat program kendaraan listrik di lingkungan perusahaan milik negara, untuk mengurangi konsumsi BBM, di tengah tingginya minyak dunia. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian BUMN mempercepat program kendaraan listrik di lingkungan perusahaan milik negara, untuk mengurangi konsumsi BBM, di tengah tingginya minyak dunia.

Percepatan program itu dikeluarkan melalui surat yang ditandatangani oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengajak BUMN untuk mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

"BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan komitmen Pemerintah," kata Erick dalam surat tersebut seperti dikutip dari pernyataan resmi, Rabu (14/9).

Dalam surat itu, ia pun meminta setiap perusahaan menyediakan anggaran untuk mendukung program tersebut. Erick juga mendorong peningkatan penggunaan berbagai kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas direksi dan pimpinan perusahaan.

Tidak hanya itu, ia juga ingin program kepemilikan kendaraan bagi karyawan, didorong untuk beralih ke kendaraan listrik. Meski demikian, Erick mengingatkan pelaksanaannya harus tetap memperhatikan azas manfaat dan kemampuan keuangan perusahaan.

Lebih lanjut, Erick menugaskan PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) agar bersinergi dengan BUMN lainnya untuk menyiapkan infrastruktur pendukung. Adapun infrastruktur itu adalah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

Infrastruktur ini perlu disiapkan di sektor-sektor yang dikelola BUMN, seperti tempat rehat jalan tol, bandar udara, pelabuhan, stasiun KA, kawasan pariwisata, dan SPBU.

Erick juga meminta BUMN sektor perbankan memberikan dukungan kemudahan pembiayaan bagi masyarakat untuk membeli kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.

Menurutnya, kendaraan listrik jauh lebih hemat dibandingkan kendaraan berbasis BBM. Motor listrik misalnya, setiap 1 kWh baterai dapat menempuh jarak sekitar 40-60 km, tergantung kondisi jalan.

Sedangkan motor BBM untuk setiap 1 liter dengan asumsi menempuh jarak yang sama, 40-60 km. Adapun harga 1 kWh sekitar Rp1.700 sampai dengan Rp2 ribu. Sedangkan 1 liter pertalite terbaru harganya Rp10 ribu, sehingga biaya pemakaian motor listrik hanya seperlima dari motor BBM.

"Kementerian BUMN mendorong penuh percepatan, karena saat inilah momentum yang tepat. Harga BBM dunia naik tidak terkendali dan harga di dalam negeri terpaksa disesuaikan, Kementerian BUMN langsung bergerak cepat melalui percepatan program kendaraan listrik ini supaya konsumsi BBM dapat dikurangi," tutur Erick.

Ia menambahkan ajakan untuk mendorong kendaraan listrik juga akan diperluas ke lingkungan pemerintahan lainnya. Hal ini didukung oleh fasilitas yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh Kementerian BUMN.




(mrh/dzu)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Persaingan Kendaraan Listrik Niaga

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK