Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.851 per dolar AS pada Selasa (13/9) sore. Mata uang Garuda melemah 9,5 poin atau minus 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.861 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia kompak menguat. Yen Jepang menguat 0,39 persen, won Korea Selatan menguat 0,66 persen, peso Filipina menguat 0,14 persen, dan Thailand menguat 0,09 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,12 persen, yuan China menguat 0,01 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Senada, mata uang negara maju juga kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,3 persen, euro Eropa menguat 1,31 persen, dolar Australia menguat 0,23 persen, dan dolar Kanada menguat 0,11 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah karena tingginya capital outflow. Menurutnya, kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi di masa yang akan datang membuat investor asing melepas obligasi pemerintah.
"Tekanan lebih pada internal terutama capital outflow, di mana investor asing melepas obligasi pemerintah oleh ekspektasi inflasi yang lebih tinggi di masa depan," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.