Warga Tinggalkan Gas di Musim Dingin, Harga Minyak Naik 1 Persen
Harga minyak mentah dunia naik 1 persen pada perdagangan Rabu (14/9) waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis (15/9) waktu Indonesia.
Mengutip Antara, harga minyak mentah dunia naik karena jumlah peralihan gas ke minyak meningkat pada musim dingin ini.
Tercatat, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 1,3 persen menjadi US$88,48 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November naik 1 persen menjadi US$94,10 per barel di London ICE Futures Exchange.
Badan Energi Internasional (IES) memprediksi perlambatan ekonomi China akan membuat permintaan di global menurun pada kuartal IV 2022.
IEA juga memperkirakan peralihan dari gas ke minyak untuk pemanasan mencapai rata-rata 700 ribu barel per hari (bph) pada Oktober 2022 hingga Maret 2023, atau dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Sementara, persediaan minyak mentah AS naik minggu lalu. Rinciannya, stok komersial naik 2,4 juta barel karena 8,4 juta dilepaskan dari Cadangan Minyak Strategis (SPR).
"Angka minyak mentah menunjukkan bahwa begitu kami mengurangi waktu rilis cadangan minyak strategis, kami akan melihat penurunan substansial dalam persediaan sehingga menjaga minyak tetap tinggi," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn.
Sementara, OPEC mengatakan permintaan minyak global pada 2022 hingga 2023 lebih kuat dari yang diharapkan. Hal ini karena ada sinyal ekonomi lebih baik dari proyeksi sejumlah pihak meski inflasi sedang melonjak.
(aud)