Pencipta Terra Luna Do Kwon Buron Usai Dituduh Lakukan Penipuan

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 09:58 WIB
Pencipta mata uang kripto Terra Luna Do Kwon menjadi buronan. Jaksa Korea Selatan pun meminta Interpol untuk mengeluarkan red notice untuk Do Kwon.
Pencipta mata uang kripto Terra Luna Do Kwon menjadi buronan. Jaksa Korea Selatan pun meminta Interpol untuk mengeluarkan red notice untuk Do Kwon. Ilustrasi kripto. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pencipta mata uang kripto Terra Luna Do Kwon menjadi buronan. Jaksa Korea Selatan pun meminta Interpol untuk mengeluarkan red notice untuk pria berusia 31 tahun itu.

Red notice Interpol merupakan seruan kepada penegak hukum di seluruh dunia. Penegak hukum dapat mencegah seseorang untuk mendapatkan visa, membatasi perjalanan lintas batas, dan dapat menahan sementara seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan, atau tindakan hukum serupa.

Dilansir dari TechCrunch, Rabu (21/9), Jaksa mengatakan Kwon menolak bekerja sama dengan penyelidik yang mengungkap penyebab keruntuhan nilai mata uang kriptonya hingga senilai US$40 miliar atau stera Rp600,9 triliun (asumsi kurs Rp15.023 per dolar AS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa Korea Selatan menuduh Kwon melakukan penipuan keuangan. Oleh karena itu, Jaksa telah meminta Kementerian Luar Negeri Seoul untuk mencabut paspor Kwon. Jaksa juga mengklaim memiliki bukti tidak langsung bahwa Kwon berusaha melarikan diri.

Aset kripto Terra Luna hancur lebur hanya dalam sepekan pada Mei 2022 lalu. Aset kripto ini bahkan sempat dibekukan oleh manajemen. Keruntuhannya memicu kerugian lebih dari US$500 miliar.

Banyak investor kehilangan tabungan hidup mereka ketika Luna dan Terra memasuki spiral kematian. Pihak berwenang Korea Selatan telah membuka banyak penyelidikan kriminal atas tragedi ini.

Meski demikian, Kwon membantah dirinya kabur. Namun, ia juga tidak mengungkapkan di mana keberadaan dirinya.

[Gambas:Video CNN]

"Saya 'tidak dalam pelarian' atau yang serupa. Untuk agensi mana pun yang telah menunjukkan minat untuk berkomunikasi, kami bekerja sama penuh dan kami tidak menyembunyikan apa pun," ungkapnya dalam sebuah tweet.

Kwon mengklaim pihaknya dalam proses pembelaan hukum. Dan berjanji akan memberikan klarifikasi dalam beberapa bulan ke depan.

"Kami sedang dalam proses membela diri di berbagai yurisdiksi, dan berharap untuk mengklarifikasi fakta selama beberapa bulan ke depan," kata dia.

(mrh/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER