Crazy Rich Surabaya Alim Markus Ikut Ambil Cuan dari Kompor Listrik

CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2022 14:15 WIB
Maspion Elektronik, perusahaan taipan asal Surabaya Alim Markus akan memproduksi 300 ribu unit kompor listrik tahun depan. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Wella Andany).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan terdapat lima perusahaan yang siap memproduksi kompor listrik mulai tahun depan. Salah satunya adalah PT Maspion Elektronik.

Mengutip laman resmi perusahaan, Maspion Elektronik merupakan salah satu unit usaha di Maspion Group.

Bisnis yang sudah menggurita ke berbagai sektor itu dibangun oleh Alim Husin sejak 1967 silam.

Tak sendiri, Alim ditemani keempat anaknya dalam membangun bisnis tersebut. Mereka bernama Alim Markus, Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alam Prakasa.

"Maspion Group saat ini telah menjadi perusahaan berskala besar dengan lebih dari 30,000 karyawan yang tersebar pada 5 area industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung, Jakarta," tulis manajemen.

Sementara mengutip dari berbagai sumber, Alim mulai membangun bisnis sejak awal 1960-an dengan nama UD Logam Djawa. Selain itu, Alim juga membangun perusahaan dengan nama CV Hen Chiang.

Hen Chiang memproduksi ayakan, ember, pelat besi, kompor, cangkir, piring, panci, dan perkakas logam lain.

Seiring berjalannya waktu, usaha Alim semakin berkembang. Dengan begitu, ia memutuskan untuk mengepakkan sayap dengan memproduksi perabotan plastik bernama CV Jin Feng pada 1970.

Perusahaan itu dikenal dengan nama Maspioneer. Alim terinspirasi dari perusahaan perusahaan elektronik asal Jepang bernama Pioneer.

Nama 'Mas' diambil dari kata emas, suatu logam yang berharga. Lalu 'pioneer' dimaksudkan sebagai pionir atau menjadi yang pertama.

Namun, perwakilan Pioneer dari Jepang tak terima dengan nama Maspioneer. Setelah itu, Alim mengubah nama perusahaan menjadi Maspion.

Ia mengartikan nama Maspion sebagai 'Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional atau Master Champion'.

Tak disangka-sangka, perusahaan itu semakin berkembang. Anak sulung Alim bernama Markus bahkan disebut-sebut merayu Pemerintah Jawa Timur untuk membangun sebuah pabrik besar yang kemudian menjadi basis dari produksi Maspion pada 1970-an.

Lalu, Alim dan keluarga juga melebarkan sayap dengan membangun perusahaan yang memproduksi aluminium bernama PT Indal Aluminium Industry pada 1971.

Tak lama setelah itu, Alim menyerahkan kerajaan bisnisnya kepada Markus. Sementara, anak Alim lain juga diberikan posisi direktur pengelola di Maspion Group.

Sejauh ini, Maspion Group bergerak di beberapa sektor usaha, antara lain layanan produk konsumen, produk konsumen industri, konstruksi dan material bangunan, hotel properti, dan properti komersil.

Lalu, properti industri, perbankan, perdagangan dan distribusi, serta infrastruktur dan energi.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan mengonversi LPG 3 kg ke kompor listrik. Namun, pemerintah hanya mampu memproduksi 300 ribu kompor listrik.

Dengan demikian, pihak swasta akan menutup kebutuhan kompor listrik yang tak bisa dipenuhi oleh pemerintah.

Selain Maspion, ada empat perusahaan lainnya yang siap memproduksi kompor listrik mulai tahun depan. Mereka adalah PT Adyawinsa Electrical and Power, PT Hartono Istana Teknologi, PT Selaras Citra Nusantara, dan Sutrado.

Sejumlah perusahaan itu akan memproduksi 5 juta kompor listrik mulai tahun depan. Rinciannya, Adyawinsa Electrical and Power sebanyak 1,2 juta unit, Maspion Elektronik 300 ribu unit, dan Hartono Istana Teknologi 1 juta unit.

Kemudian, Selaras Citra Nusantara Persada akan memproduksi kompor listrik sebanyak 300 ribu unit, Sutrado sebanyak 1 juta unit, dan perusahaan lain-lain 1,2 juta unit.

(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK