Harga Kripto Bergerak Bervariasi, Bitcoin Tergelincir ke US$19 Ribuan

Harga kripto teratas bergerak bervariasi pada Jumat (30/9) pagi, dengan bitcoin tercatat melemah 0,03 persen dalam 24 jam terakhir.

Bitcoin sudah melemah 0,78 persen dalam sepekan dan kini dibanderol di level US$19.503 per koin berdasarkan coinmarketcap.com.

Sementara, harga ethereum jatuh 0,81 persen dalam semalam ke US$1.336,7 per koin. Meski begitu, koin ini mampu menguat 0,59 persen dalam seminggu terakhir.

Selanjutnya, penguatan terjadi pada tether sebesar 0,01 persen ke US$1 per keping. Tether juga mampu menguat 0,01 persen dalam sepekan.

Kemudian, sekeping USD coin stagnan di level US$1 per keping dan BNB naik 0,57 persen ke posisi US$284 per keping. Kripto ini juga telah menguat 3,70 persen dalam sepekan terakhir.

Lalu, XRP melonjak 7,35 persen ke posisi US$0,47 per keping. Sementara binance USD melemah 0,10 persen ke posisi US$1 per keping.

Sedangkan, cardano dan solana menguat masing-masing 0,11 persen dan 1,56 persen dalam sepekan terakhir. Sedangkan dogecoin turun 0,27 persen dalam 24 jam terakhir menjadi US$0,06 per keping.

Saat ini, kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tidak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.

Aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.

Selain itu, aturan kripto juga tercantum dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.