Data Manufaktur AS Melemah, Rupiah Bangkit di Level Rp15.247 per Dolar

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.247 per dolar AS. Mata uang Garuda itu menguat 55 poin atau 0,36 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.276 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,63 persen, peso Filipina menguat 0,54 persen, won Korea Selatan menguat 1,09 persen, yuan China menguat 0,13 persen, dan yen Jepang melemah 0,14 persen.

Dolar Singapura juga menguat 0,08 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,46 persen, poundsterling Inggris menguat 0,31 persen, dan franc Swiss menguat 0,48 persen.

Lalu, dolar Australia melemah 0,20 persen, dan dolar Kanada menguat 0,07 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah terus menguat pada penutupan perdagangan sore ini, sejalan dengan sentimen risk on yang makin kuat di bursa global.

"Selain itu, dolar AS juga melanjutkan pelemahan dengan imbal hasil obligasinya yang turun, merespon data manufakturnya yang lemah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]