Presiden Bank Dunia David Malpass meminta seluruh negara di dunia mewaspadai risiko stagflasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Stagflasi adalah kondisi inflasi dan kontraksi ekonomi yang terjadi secara bersamaan. Inflasi yang dimaksudkan melonjak, dengan pertumbuhan ekonomi menurun dan meningkatnya angka pengangguran. Umumnya, stagflasi terjadi saat resesi ekonomi.
Prediksi ini juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan ekonomi dunia bakal jatuh ke jurang resesi pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Proyeksi itu muncul manakala bank sentral di beberapa negara, seperti AS dan Eropa, mengerek suku bunga lebih tinggi untuk meredam lonjakan inflasi. Imbasnya, kebijakan moneter ketat akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi, sehingga ancaman resesi semakin sulit dihindari.
Lantas negara apa saja yang pernah mengalami stagflasi?
Stagflasi terjadi di AS pada periode 1970-an di mana saat itu ekonomi negeri Paman Sam tengah kacau akibat resesi.
Melansir Investopedia, resesi tersebut disebabkan pengeluaran berlebihan untuk perang Vietnam dan inflasi tinggi karena krisis minyak setelah embargo OPEC. Kondisi AS kemudian diperparah dengan meningkatnya persaingan pasar global dari kekuatan produksi Jepang dan Jerman.
Istilah stagflasi pertama kali diciptakan selama periode inflasi dan pengangguran di Inggris pada 1960-an hingga 970-an. Ketika inflasi naik, pembuat kebijakan Inggris gagal mengenali peran utama kebijakan moneter dalam mengendalikan inflasi.
Sebaliknya, mereka berusaha menggunakan kebijakan dan perangkat nonmoneter untuk merespons krisis ekonomi.
Pembuat kebijakan juga membuat "perkiraan yang tidak akurat tentang tingkat kelebihan permintaan dalam perekonomian yang berkontribusi secara signifikan terhadap pecahnya inflasi di Inggris Raya pada 1960-an dan 1970-an.
Lihat Juga : |
Melansir Sydney Morning Herald, mantan Gubernur Reserve Bank Australia Ian Macfarlane mengatakan negara tersebut pernah mengalami stagflasi ada periode 1970-an. Saat itu, pengangguran lebih dari dua kali lipat dalam waktu sekitar 18 bulan dan inflasi mencapai 14,4 persen.
Macfarlane mengatakan stagflasi terburuk di Australia terjadi pada 1973 hingga 1983 dengan tingkat pengangguran mencapai 10,2 persen.
Dia juga menggarisbawahi bagaimana inflasi mengikis nilai uang, dengan mengatakan dalam dekade itu tingkat inflasi rata-rata adalah 11,6 persen per tahun.