Harga BBM atau bensin di sebagian besar negara bagian AS terancam naik. Bahkan, diperkirakan bisa kembali ke level US$4 per galon.
Hingga Senin (10/10), harga rata-rata bensin di AS US$3,92 per galon. Angkanya naik 12 sen hanya dalam satu minggu dan meningkat 24 sen dibandingkan penurunan terakhir 98 hari lalu.
Lonjakan harga bensin di AS diyakini sebagai bagian dari kebijakan OPEC dan sekutunya (OPEC+) untuk memangkas produksi hingga 2 juta barel per hari dalam upaya mengangkat harga minyak mentah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperparah lagi dengan berkurangnya kapasitas penyulingan di AS. Salah satunya, kilang West Coast yang offline karena kecelakaan kerja dan dilanjutkan dengan pemeliharaan.
Kepala Analisis Energi Global untuk OPIS Tom Kloza mengatakan hampir 18 persen dari kapasitas penyulingan di AS sedang offline ketika OPEC+ mengumumkan rencana pemangkasan produksi.
Pun demikian, ia meyakini kenaikan harga tersebut tidak akan bertahan lama. Sebab, kilang-kilang sudah kembali online dan harga pun sudah mulai landai.
Berdasarkan riset AAA, harga bensin di California, yang berkontribusi nyaris 10 persen terhadap konsumsi BBM di AS, turun 5 sen dalam sepekan. Walaupun, harga rata-rata tertingginya sudah mencapai US$6,33 per galon.
Lihat Juga : |
Kemudian di Oregon, negara bagian yang memiliki harga bensin rata-rata tertinggi ketiga setelah California dan Alaska, mencatat penurunan 10 sen menjadi US$5,53 per galon.
"Harga di timur Rockies naik, tetapi di barat Rockies sudah turun sekarang setelah pemadaman kilang berakhir," tutur Analis Industri Andy Lipow, dilansir CNN Business, Selasa (11/10).
Menurut dia, harga rata-rata nasional sudah mendekati puncaknya. Diperkirakan harga bensin rata-rata akan berkisar US$3,95 hingga US$4 per galon akhir pekan ini sebelum kembali turun menjadi US$3,80 per galon jelang perayaan Halloween.