4 Negara Hapus Utang Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 08:49 WIB
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menyebut empat negara; Jerman, Italia, Australia dan AS berkomitmen menghapus utang RI lewat skema konversi.
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menyebut empat negara; Jerman, Italia, Australia dan AS berkomitmen menghapus utang RI lewat skema konversi atau debt swapt. (CNN Indonesia/Agust Supriadi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Yustinus Prastowo menyebut empat negara berkomitmen menghapus utang Indonesia lewat skema konversi atau debt swap.

Ia merinci empat negara itu adalah Jerman, Italia, AS dan Australia. Total utang Indonesia yang dihapus empat negara tersebut sebesar US$334,94 juta atau Rp5 triliun.

Ia menambahkan penghapusan itu merupakan hasil restrukturisasi utang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebanyak empat negara kreditur berkomitmen menghapus utang Indonesia lewat skema konversi atau debt swap," ujarnya melalui akun Instagram pribadi, @prastow, Senin (17/10).

Prastowo mengatakan konversi utang yang disepakati adalah ke dalam bentuk program/proyek yang harus dilaksanakan oleh pemerintah RI.

Proyeknya bermacam-macam. Misalnya, dari kreditur Jerman untuk proyek pendidikan, edukasi, kesehatan, dan global fund.

Lalu, Australia untuk kesehatan, AS untuk tropical forest, dan debt swap dengan kreditur Italia untuk proyek housing and settlement.

[Gambas:Video CNN]

Prastowo menuturkan total kumulatif nilai komitmen debt swap yang disepakati dengan kreditur bilateral adalah Rp5 triliun (utang yang akan dihapus). Adapun per 30 September 2022 sudah terealisasi sebesar US$290,51 juta atau setara Rp4,49 triliun.

"Capaian yang cukup bagus dan menunjukkan mutual trust yang tinggi," terang dia.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan kegiatan yang disepakati, sambung Prastowo, pemerintah juga turut berkontribusi untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan nilai setara US$215,35 juta atau Rp3,33 triliun.

Menurutnya, hal ini tak lain cara untuk meneguhkan komitmen dengan sungguh-sungguh. "Jadi jelas penghapusan utang ini memang menimbulkan konsekuensi, namun konsekuensi yang baik," katanya.

"Sejalan dengan semangat PBB: ketimbang digunakan membayar utang, lebih baik uangnya dipakai untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan, dan transisi hijau perekonomian," imbuh Prastowo.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER