Pasokan AS Menipis, Minyak Dunia Terkerek ke US$85,5 per Barel

CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2022 07:55 WIB
Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu, atau Kamis (20/10) waktu Indonesia.
Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu, atau Kamis (20/10) waktu Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu, atau Kamis (20/10) waktu Indonesia, menghentikan penurunan beruntun tiga hari beruntun setelah data menunjukkan penurunan dalam stok minyak mentah AS.

Penguatan juga terjadi usai AS berencana melepaskan lebih banyak minyak mentah dari cadangannya.

Mengutip Antara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, terkerek US$2,73 atau 3,3 persen, berada di level US$85,55 per barel di New York Mercantile Exchange.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik US$2,38 atau 2,6 persen, di level US$92,41 per barel di London ICE Futures Exchange.

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah komersial negara itu turun 1,7 juta barel selama pekan yang berakhir 14 Oktober.

Sementara itu, para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,2 juta barel dalam pasokan minyak mentah AS.

Menurut EIA, total persediaan bensin motor turun 0,1 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan naik 0,1 juta barel.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berencana untuk melepaskan 15 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR).

"Secara realistis rilis SPR adalah bearish jangka pendek, bullish jangka panjang karena pada akhirnya Anda harus membelinya kembali," kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy seperti dikutip oleh Reuters.

Biden, dalam sambutannya Rabu (19/10), mencatat rencana AS untuk membeli kembali minyak untuk cadangan jika harga cukup turun.

Pelepasan cadangan tersebut akan menjadi penjualan terakhir dari rencana penjualan 180 juta barel minyak yang diumumkan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

[Gambas:Video CNN]



(dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER