Kredit Tumbuh 11 Persen pada September 2022

CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2022 06:24 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit tumbuh 11 persen (yoy) pada September 2022.
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit tumbuh 11 persen (yoy) pada September 2022. ( ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit tumbuh 11 persen (yoy) pada September 2022.

"Pertumbuhan kredit pada September 2022 tercatat tinggi yaitu sebesar 11 persen year-on-year ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan seluruh sektor ekonomi," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/10).

Selain itu, BI juga mengungkapkan pemulihan intermediasi terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 19 persen pada September 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar. Hal ini seiring dengan membaiknya appetite perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

"Dari sisi permintaan peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut," imbuh Perry.

Ia menuturkan kinerja korporasi tercermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal. Terutama, di sektor perdagangan dan pertambangan.

Sedangkan, untuk kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 17,13 persen (yoy) pada September 2022, terutama didukung oleh segmen mikro.

Lebih lanjut, Perry menyebut permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Agustus 2022 sebesar 25,12 persen.

Hal ini seiring dengan kuatnya permodalan dan risiko tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) pada Agustus 2022 yang tercatat 2,88 persen (bruto) dan 0,79 persen (neto).

[Gambas:Video CNN]

"Likuiditas perbankan pada September 2022 tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,77 persen year-on-year, meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Agustus 2022 sebesar 7,77 persen," kata dia.

Perlambatan DPK, kata Perry, dikontribusikan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, belanja modal korporasi, dan preferensi penempatan dana pada aset keuangan lain yang terindikasi dari nilai kepemilikan surat berharga negara (SBN).

"Hasil simulasi Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga. Namun, potensi dampak dari sejumlah faktor risiko, baik dari sisi kondisi makro ekonomi domestik maupun gejolak eksternal, tetap perlu diwaspadai," tandasnya.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER