Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan memastikan pasokan beras di provinsi tersebut mencukupi hingga akhir tahun.
BPS memprediksi produksi padi pada tahun ini sebesar 5,34 juta ton GKG. Hal ini karena luas panen di Sulsel pada 2022 diperkirakan meningkat sebanyak 57 ribu hektare atau 5,78 persen, jika dibandingkan luas panen pada 2021 yang hanya sebesar 985 ribu hektare.
"Terjadinya peningkatan luas panen di Sulsel sebesar 57 ribu itu, sehingga produksi padi tahun 2022 ini akan mencapai 5,34 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebesar 250 ribu ton GKG atau 4,92 persen. Jika dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 5,09 juta ton GKG," kata Kepala BPS Sulsel, Suntono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 3,06 juta ton, meningkat sebanyak 144 ribu ton atau 4,92 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 2,92 juta ton.
"Artinya stok beras kita di Sulsel sampai saat ini masih tercukupi, karena ada tambahan produksi sebesar 4,92 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, Suntono mengatakan jika produksi padi dikonversi menjadi beras untuk dikonsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga September 2022 diperkirakan setara dengan 2,42 juta ton beras atau naik sebesar 42 ribu ton atau 1,78 persen periode sebelumnya.
"Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2022 adalah sebesar 0,64 juta ton. Dengan demikian, total produksi beras pada 2022 diperkirakan sekitar 3,06 juta ton, naik 144 ribu ton atau 4,92 persen, dibandingkan produksi beras pada 2021 yang sebesar 2,92 juta ton," pungkasnya.