Starbucks Lawan Resesi Gaet Pelanggan Muda dan Tajir

CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2022 12:59 WIB
Starbucks melawan resesi tahun dengan menggandeng pelanggan muda dan kaya raya. (AFP/Nicolas Asfouri).
Jakarta, CNN Indonesia --

Starbucks Corp punya trik khusus melawan resesi dengan memanfaatkan penjualan minuman yang menargetkan pelanggan muda alias Generasi Z dan mereka kelompok kaya raya.

"Pelanggan yang lebih muda, pelanggan Gen Z itu cenderung memiliki lebih banyak uang bebas dan kesetiaan mereka kepada Starbucks cukup signifikan dan dapat diprediksi," tutur Chief Executive Officer Sementara Starbucks Howard Schultz, dikutip dari Reuters, Jumat (4/11).

Menurut data, lebih dari setengah basis pelanggannya di AS adalah Gen Z dan milenial. Bahkan, saham perusahaan yang berbasis di Seattle tersebut sanggup naik sekitar dua persen dalam perdagangan aftermarket di tengah ancaman resesi global.

Analis dan investor bahkan mempertanyakan bagaimana Starbucks bakal bertahan dengan pertumbuhan 7 hingga 9 persen pada 2023 nanti, terutama di tengah kondisi ekonomi yang memburuk.

"Kami sangat prihatin dan rendah hati dengan lingkungan. Tetapi kami merasa bahwa kami memiliki sumber daya, pengetahuan, sejarah, dan inovasi untuk menghasilkan jenis angka yang kami rasa sangat percaya diri," ucap Schultz.

Ia juga mengatakan peluncuran produk dan campuran format toko baru, mencakup drive-through dan konter carry-out, sanggup membantu Starbucks bertahan.

Permintaan di Amerika Utara bahkan tetap kuat dan penurunan di China tidak seburuk yang diproyeksikan pada kuartal keempat 2022. Sedangkan pendapatan per saham ada di angka US$0,81, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis sebesar US$0,72.

Penjualan Starbucks di AS naik 11 persen pada kuartal keempat, didorong oleh kembalinya menu Pumpkin Spice Latte yang ikonik.

Lompatan tersebut membantu Starbucks meredam pukulan dari penurunan 16 persen penjualan di China yang menerapkan kebijakan ketat nol-covid.

Angka penjualan global Starbucks diprediksi hanya sanggup menyentuh 4,2 persen. Faktanya, hingga saat ini saja mereka mencatat penjualan tumbuh 7 persen.



(skt/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK