Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10,95 poin atau naik 0,16 persen ke level 7.045 pada perdagangan pekan lalu. Investor asing membukukan beli bersih Rp823,92 miliar selama sepekan.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat menguat tiga kali dan melemah dua kali. Secara total, performa indeks saham melemah 0,15 persen.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan rata-rata nilai transaksi harian bursa naik sebesar 2,62 persen, yaitu jadi Rp13,35 triliun dari Rp13,01 triliun pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun, kapitalisasi pasar bursa menurun 0,27 persen menjadi Rp9.342 triliun dari Rp9.368 triliun pada pekan yang lalu.
Frekuensi transaksi harian bursa juga menurun sebesar 1,98 persen dari 1.219.787 transaksi pada pekan lalu menjadi 1.195.583 transaksi.
"Sementara itu, perubahan sebesar 6,35 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa menjadi 20,65 miliar saham dari 22,05 miliar saham pada pekan lalu," ungkapnya seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (4/11).
Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda menyebut IHSG pekan ini diprediksi menguat. Rentang pergerakan di level support 6.964 dan resistance 7.132.
Lihat Juga : |
Langkah bank sentral AS, The Fed, yang kembali menaikkan suku bunga 75 bps menjadi 3,75 hingga 4 persen sudah dapat diprediksi. Namun, investor khawatir dengan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan terlalu dini untuk menghentikan kenaikan suku bunga acuan.
Sementara, sentimen positif datang dari rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS yang menunjukkan penguatan pertumbuhan tenaga kerja. Hal itu menunjukkan bahwa ekonomi AS tidak mengalami kontraksi atau resesi seperti yang dikhawatirkan.
Kemudian, kabar China mulai membuka lockdown di beberapa tempat menandakan penerapan kebijakan nol-covid melunak. Bursa Shanghai dan Hangseng pun langsung menguat signifikan pada sesi perdagangan Jumat (4/11) lalu.
"Secara teknikal IHSG berpotensi bullish, sehingga bagi trader ini adalah peluang untuk mengoleksi beberapa saham yang mulai rebound. Secara jangka panjang IHSG masih bullish, sehingga bagi investor tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (6/11).
Hary menyarankan investor untuk memperhatikan sektor basic materials dan consumers cyclicals. Sektor-sektor ini relatif lebih tidak terlalu terpengaruh terhadap tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga.
Secara teknikal, Hary merekomendasi saham PT Pinago Utama Tbk (PNGO) yang menguat 1,92 persen ke posisi 1.325 pada pekan lalu. PNGO diproyeksi bisa menembus 1.380.
Ada juga saham PT Vale lndonesia Tbk (INCO) yang menguat 1,89 persen ke posisi 6.750 pada pekan lalu. INCO diprediksi bergerak di rentang support 6.375 dan resistance 7.125.
Terakhir, Hary menyarankan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang tumbuh 4,64 persen ke posisi 1.915 pada pekan kemarin. ANTM diprediksi bisa menembus 2.010 pada pekan ini.
Setali tiga uang, Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi memproyeksi IHSG pekan ini bergerak cenderung menguat dengan rentang pergerakan di support yang terjaga sepekan lalu di level 6.980 dan resistance 7.180.
Beberapa sentimen bakal menyertai. Rilis data pertumbuhan PDB kuartal III diperkirakan secara konsensus tumbuh 5,89 persen yoy. Jika sesuai atau di atas ekspektasi, maka hal ini menjadi sentimen positif untuk IHSG.
Sementara, rilis data cadangan devisa diperkirakan turun ke US$130 miliar pada Oktober 2022 dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level US$130,8 miliar. Ini disebabkan pembayaran utang luar negeri demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang menjadi sentimen positif untuk pasar.
Lalu, dari luar negeri ada rilis data inflasi AS Oktober 2022 yang diperkirakan turun ke level 8 persen dari 8,2 persen pada bulan sebelumnya. Jika data sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi, maka dapat menjadi sentimen positif karena The Fed bisa lebih dovish.
"Pada pekan ini investor dapat berspekulasi di tengah beberapa rilis data yang memberikan sedikit angin segar untuk market. Meski demikian, perkiraan ini hanya bersifat sementara atau momentum jangka pendek," katanya.
Oktavianus menyarankan sektor yang harus dilirik adalah energi berbasis komoditas. Salah satunya, yakni minyak mentah, karena OPEC+ memangkas produksi membuat pasar minyak global akan tetap bullish. Lalu, sektor Konsumer Staples yang masih menjadi pilihan untuk defensif.
Secara teknikal, ia merekomendasikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang pekan lalu menguat 5,31 persen ke level 1.190. Oktavianus memprediksi MEDC bisa tembus 1.280.
Rekomendasi lain adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang tumbuh 4,64 persen ke level 1.915 pekan lalu. ANTM diprediksi bisa menembus 2.050 pekan ini.
Terakhir, ada saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang menguat 3,42 persen ke level 2.420 pekan lalu. Pekan ini, MYOR diproyeksi bisa menembus 2.600.
(skt/bir)