Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.697 per dolar AS pada Selasa (8/11) sore. Mata uang Garuda menguat 10 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.684 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,03 persen, baht Thailand menguat 0,16 persen, peso Filipina menguat 0,51 persen, won Korea Selatan menguat 1,20 persen, dan yuan China melemah 0,41 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar Singapura melemah 0,21 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,31 persen, poundsterling Inggris melemah 0,39 persen, dan franc Swiss melemah 0,19 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,28 persen, dan dolar Kanada melemah 0,16 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah sore ini masih ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi yang terealisasi 5,72 persen pada kuartal III-2022. Namun, penguatan terbatas karena investor kembali melirik dolar AS.
"Sentimen di pasar terlihat datar dan cenderung risk off dengan investor cenderung wait and see menantikan hasil pemilu mid-term di AS pada Selasa serta data inflasi AS pada Kamis," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.