Luhut: Indonesia Is Not 'Ecek-Ecek' Country

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memaparkan rencana pembangunan kawasan energi baru Kaltara Industrial Estate.

Dalam 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) 2022, Luhut mengatakan proyek tersebut telah menerima besaran investasi US$132 miliar.

"(Investasinya) US$132 miliar di satu tempat. Siapa yang mau lawan kita? Ini ada hampir 30 ribu hektare, raksasa. Ini adalah game changer untuk Indonesia. Bisa hampir 200 ribu pegawai di sana," kata Luhut, Kamis (10/11).

Ia mengatakan dalam kawasan tersebut, Indonesia akan memproduksi electronic alumina sebanyak 3 juta ton. Ia menegaskan, hal paling penting adalah Indonesia akan memproduksi new energy battery yang ekuivalen dengan 3 juta electric vehicle (EV).

"Kita akan produksi juga solar panel. Nanti Anda bilang ini masih angan-angan? Ndak, this is under construction. Panel pertama akan masuk produksi pada 2024. Nah, kita bangun 11 ribu GW hydro power, ini bukan 10 ribu. Kemarin saya cek ke kontraktornya 11 (ribu)," jelas Luhut.

Selain itu, Luhut juga menceritakan ketika BBC mengatakan tokoh AS John Kerry sangat bangga dengan apa yang sudah dilakukan Indonesia, khususnya terhadap perubahan iklim.

"Saya punya tanggung jawab. Tadi saya interview di BBC, saya bilang 'posisi saya cuma mentor generasi muda Indonesia dan saya janji mereka akan memberikan hasil kelas dunia. This country (Indonesia) no ecek-cek country you know'. Ya biar keren sedikitlah," jelas Luhut disambut gelak tawa.

Khusus soal kawasan industri hijau Kaltara, Luhut juga sempat menawarkan investasi kepada CEO Tesla Elon Musk.

Luhut sempat bertemu langsung dengan Musk saat berkunjung ke Texas, Amerika serikat (AS), pada April lalu. Tindak lanjutnya adalah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Musk di pabrik Space X pada pertengahan Mei.

Pembangunan kawasan industri hijau di Kaltara sudah dimulai sejak Desember 2021 lalu. Kawasan ini diklaim sebagai kawasan industri terintegrasi terbesar di dunia dengan luas hingga 30 ribu ha.

[Gambas:Video CNN]