Jokowi Gaet China Hadapi 'The Perfect Storm' Ekonomi Global

CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 19:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggalang dukungan China untuk menghadapi ketidakpastian global karena 'badai sempurna' (the perfect storm). (Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggalang dukungan China untuk menghadapi ketidakpastian global karena 'badai sempurna' (the perfect storm). Upaya itu juga untuk mencegah krisis ekonomi global agar tak menjalar ke kawasan ASEAN.

"Sebagai mitra komprehensif strategis, ASEAN dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) harus pastikan hal tersebut tidak terjadi," ungkap Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-RRT ke-25 yang digelar secara langsung di Phnom Penh, Kamboja, seperti dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (11/11).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan tiga hal penting yang harus ditangani.

Pertama, terkait pentingnya menjaga ketahanan pangan. Dengan jumlah penduduk ASEAN dan China yang berjumlah lebih dari 2 miliar merupakan tugas berat dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan.

Ia juga mengingatkan ASEAN merupakan salah satu konsumen gandum dan kedelai terbesar di dunia dengan mengeluarkan sebesar US$61 miliar untuk impor pangan. Sementara, China memiliki kapasitas yang besar untuk memperkuat strategi ketahanan pangan.

"Kita harus bekerja amankan rantai pasok dan stabilisasi harga pangan," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap ASEAN dan China dapat berkolaborasi dalam memastikan cadangan pangan dan mekanisme darurat pangan, pengembangan produksi pangan, serta investasi pada inovasi sektor pertanian.

Kedua, terkait stabilisasi finansial kawasan dengan tantangan terbesar berupa ancaman resesi. Untuk itu, kerja sama dalam hal sinergi dan koordinasi kebijakan harus terus ditingkatkan sehingga dapat dipastikan langkah efektif mencegah resesi dan memperoleh early warning dan dukungan likuiditas.

Ketiga, hal yang perlu diperhatikan yakni terkait dengan memastikan stabilitas kawasan.Strategic trustdan penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 merupakan kunci dalam mengelola rivalitas di kawasan dan menyelesaikan isu Laut Cina Selatan.

Ketiga hal yang diusulkan Indonesia diyakini dapat mendukung kawasan Indo-Pasifik yang damai dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di kawasan.

"Jika ini dapat kita bangun, maka kita dapat mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth," ujarnya.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN-Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia akan terus memajukan agenda pemulihan dan integrasi ekonomi ASEAN di tengah arus transformasi digital, terutama dalam integrasi sektor keuangan.

Hal itu diharapkan dapat mendukung stabilisasi sektor keuangan di kawasan.



(sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK