Jurus China Selamatkan Sektor Properti yang Babak Belur

CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2022 06:00 WIB
Pemerintah China meluncurkan beberapa upaya untuk menyelamatkan sektor properti yang tengah 'babak belur' saat ini.
Pemerintah China meluncurkan beberapa upaya untuk menyelamatkan sektor properti yang tengah 'babak belur' saat ini. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China meluncurkan beberapa upaya untuk menyelamatkan sektor properti yang tengah 'babak belur' saat ini. Upaya ini dilakukan untuk mengimbangi pembatasan selama pandemi dua tahun terakhir dan berdampak pada sektor properti.

Pihak regulator perbankan dan bank sentral mengeluarkan 16 arahan internal untuk mempromosikan pertumbuhan industri yang sehat serta stabil.

Langkah ini termasuk dukungan kredit untuk pengembang perumahan yang rentan dengan utang, dukungan keuangan untuk memastikan penyelesaian dan penyerahan unit kepada pemilik rumah, serta bantuan penangguhan pembayaran pinjaman untuk pembeli rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan itu dikeluarkan bertepatan dengan langkah Komisi Kesehatan Nasional China yang melahirkan 20 aturan zero-Covid. Salah satunya adalah pelonggaran pembatasan yang selama ini memiliki dampak sosial dan ekonomi.

"Kami melihat ini sebagai langkah paling penting sejak Beijing secara signifikan memperketat pembiayaan sektor properti," tulis Kepala Ekonom China Ting Lu, di Nomura, dilansir dari AFP, Senin (14/11).

"Kami percaya langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Beijing mampu untuk mengembalikan sebagian besar tindakan pengetatan keuangannya," sambungnya.



Usai pengumuman langkah-langkah yang akan diambil, saham Hong Kong melonjak lebih dari tiga persen pada Senin dan memperpanjang reli lebih dari tujuh persen sejak Jumat.

Selama ini, Beijing memberlakukan pembatasan pinjaman pada pengembang properti sejak 2020 lalu. Hal ini menjadi faktor yang memperburuk masalah likuiditas dan menjadi alasan terbesar kasus gagal bayar dalam obligasi.

Efek knock-on pada sektor properti terjadi sangat parah. Termasuk pengembang terbesar di China, Evergrande, dan lainnya yang mengalami kekurangan dana dan menyebabkan gagal bersaing dalam proyek. Kejadian ini memicu boikot hipotek dan protes dari para pembeli rumah.

Langkah-langkah tersebut menekankan "jaminan serah terima bangunan", dan mewajibkan bank pembangunan untuk memberikan pinjaman khusus untuk memenuhi tujuan tersebut.

Dalam salinan dokumen yang beredar online, terdapat perintah untuk lembaga keuangan memperlakukan perusahaan properti milik negara dan swasta secara setara. Termasuk secara aktif bekerja sama dengan perusahaan real estat yang saat ini sedang tertekan.

"Rencana tersebut mencakup langkah-langkah stabilitas keuangan yang bertujuan untuk mencegah gagal bayar utang secara besar-besaran dan untuk itu memberikan 'pendaratan lunak'," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan.

Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa langkah-langkah yang diambil ini tidak akan menyebabkan pemulihan dalam waktu singkat.

Walaupun, harga rumah baru telah turun selama lebih dari satu tahun, namun, jumlah permintaan masih berjuang untuk meningkat akibat kontrol pandemi yang ketat telah mengurangi kepercayaan konsumen selama ini.

[Gambas:Video CNN]



(cfd/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER